Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDAERAHKota PalembangPeristiwaSumatera Selatan

Rencana Pada Tahun 2024 Akan Ada Optimalisasi Lahan 200.000 Hektar, Dua Komoditi Menjadi Perhatian Khusus

67
×

Rencana Pada Tahun 2024 Akan Ada Optimalisasi Lahan 200.000 Hektar, Dua Komoditi Menjadi Perhatian Khusus

Sebarkan artikel ini

RELASIPUBLIK.COM. OGAN ILIR, – Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Penjabat (PJ) Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si dengan didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H hari ini melaksanakan Panen Cabai dengan kelompok Tani Tunggul Ametung Desa Arisan Jaya Kecamatan Pemulutan Barat Kabupaten Ogan Ili, Indralaya Provinsi Sumsel, Rabu (20/12/2023).

Turut hadir di dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Ogan Ilir H Ardani, S.H.,M.H, Para penyuluh, PPEP, Petani Desa Arisan Jaya, Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (TPH) Provinsi Sumsel Dr Ir H R Bambang Pramono, M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ir Ruzuan Efendi, M.M, Sekretaris Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel, Kepala Bidang (Kabid) Hortikultura Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel Ir Nusyirwan, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel Tuti Murti, S.P., M.Si,dan undangan lainnya.

Dikatakan PJ Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si dalam sambutannya mengatakan, alhamdulillah hari ini kita secara simbolis melaksanakan panen cabai, ini terus perlu kita lakukan menanam cabai agar inflasi kita bisa terkendali.

Salah satu penyebab utama inflasi di provinsi di Sumsel ini adalah cabai selain beras, jadi memang dua komoditi ini menjadi penyebab utama hampir di semua daerah

“Jadi kita pemakan beras dan juga pemakan cabai, oleh karena itu pemerintah sangat serius pemerintah daerah provinsi Sumsel ingin mendorong agar tanaman cabai bisa ditanam oleh warga masyarakat,” ujarnya.

Kemudian, baik di lahan yang memang sudah dipersiapkan seperti ini termasuk juga di lahan-lahan di pekarangan dilingkungan rumah, dan bantun juga sudah diberikan. Tadi seperti yang disampaikan oleh atas nama kelompok tani permintaan cabai dan alat pertanian itu akan kita berikan.

Kita harus serius kita menanam padi dan menanam cabai bukan hanya untuk kita sendiri, tetapi juga untuk menyelamatkan bangsa dan negara, karena ini bisa mencegah dan menangani inflasi.

“Maka perlu kita terus semangat jangan putus asa, kita bersama-sama dari stakeholder yang ada, semua komponen masyarakat akan bersama-sama terus menanam tanaman yang sangat diperlukan oleh warga yang ada di provinsi Sumsel,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, selain itu nanti yang paling penting juga distribusinya, di mana distribusinya juga harus merata, jangan hanya menumpuk yang ada di sini. Sehingga kebutuhan di provinsi Sumsel bisa penuhi dari daerah kita sendiri.

Cabai, kemudian tanaman-tanaman yang lain juga akan kita galakkan, termasuk padi, kita juga perluas lahannya, dan rencana pada tahun 2024 akan ada optimalisasi lahan 200.000 hektar untuk meningkatkan indeks pertanaman yang semula IP- 100 menjadi IP-200 .

“Ini mudah-mudahan bisa mewujudkan harapan kita provinsi Sumsel sebagai lumbung pangan, penanaman cabai terus bisa dilaksanakan, dan ini membantu bukan hanya membantu keluarga, tetapi juga membantu masyarakat, membantu daerah, dan membantu bangsa dan negara,” katanya.

Menurut Kepala Dinas Pertanian, dan TPH Provinsi Sumsel Dr Ir di mana kita bersama rombongan kita berada di Desa Arisan Jaya, nama kelompok taninya adalah Tunggul Ametung, dan di Desa Arisan Jaya ada potensi lahan yang biasa ditanam untuk cabai ada 102 hektar.

Saat ini ada berbarengan panen 60 hektar, dan didaerah sini 3 hektar, 12 kelompok tani ini jumlah petani sekitar hampir 300 orang.

“Saat ini panen harganya diambil di sini 26 ribu per kilogram sedangkan dipasar sendiri itu sudah 35 ribu sampai 40 ribu per kilogram. Di kabupaten Ogan Ilir ini bahwa jumlah jiwa yang ada di kabupaten Ogan Ilir 431.558 jiwa, dan 53 persennya adalah petani,” ucapnya.

Masih dilanjutkannya, sentra produksi sayuran untuk di provinsi Sumsel itu sebagian besar berada di kabupaten Ogan Ilir, ada juga sebagian berada di daerah kabupaten Muara Enim dan kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Sentra ini sudah memang kita siapkan berapa tahun terakhir, termasuk kita di bulan yang lalu memberikan bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 15 hektar, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.(APBN) seluas 20 hektar yang nanti akan panen.

“Di mana saat ini sudah berumur 1 bulan, panennya sendiri diperkirakan pada bulan Maret, bulan Ramadhan, sampai dengan Hari Raya Lebaran untuk menekan harga cabai di pasaran, di bulan Oktober inflasi kita itu 2,90 persen, dibulan November tertinggi yakni diangka 3,52 persen, di mana ada peningkatan 0,62 persen,” imbuhnya,

Masih disampaikannya, dan kontribusi terbesarnya adalah cabai. Sedangkan bulan September itu adalah beras, dan dua bulan terakhir yakni bulan Oktober dan November adalah cabai. Mudah-mudahan adanya gerakan yang dilakukan oleh PJ Gubernur Sumsel dengan menggerakkan seluruh stakeholder, kita mulai besok akan ada gerakan pasar murah, gerakan yang ada kita bantukan di pasar, itu akan di bulan Desember ini menurunkan tingkat inflasi di Sumsel.

Antisipasi selanjutnya akan kita lakukan adalah kita juga akan memberikan dari ABPD I sampai dengan bulan Maret nanti ada 120 ribu poli bag cabai yang akan kita bagikan, termasuk besok juga kita akan melakukan di samping memberikan bantuan beras, cabai, dan bawang merah kita juga akan memberikan sekitar 1000 poli bag tanaman cabai.

“Sesuai dengan arahan PJ Gubernur kita akan mensupport daerah ini dengan mendatangkan alat pertanian berupa traktor, sedangkan traktor ini adalah untuk tanaman sayuran, dan kondisi di sini sudah mulai ada genangan air, sehingga dibutuhkan pompa dan traktor,” bebernya.( Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *