Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lahat

Pasca Banjir Bandang di Kabupaten Lahat, BPBD, TNI, Polri dan Warga Bersama Bersih Bersih

131
×

Pasca Banjir Bandang di Kabupaten Lahat, BPBD, TNI, Polri dan Warga Bersama Bersih Bersih

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Lahat
—Pasca banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI dan Polri bersama warga, mulai bahu membahu membersihkan rumah dan fasilitas umum dari material banjir. Banjir bandang yang terjadi beberapa hari yang lalu kamis 9 maret 2023 menerjang ratusan rumah warga di beberapa kecamatan di Kabupaten Lahat.

Dari perkembangan data yang dikeluarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Lahat, menurut Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi MM melalui.Kasubbid Mulmed Kompol Masnoni SIK saat dimintai keterangannya rabu 15 maret 2023 siang

” menurutnya tercatat sebanyak 256 rumah terendam banjir yang tersebar di 12 kecamatan. Selain itu, sebanyak 131 hektar sawah mengalami gagal panen, serta 30 unit rumah hanyut tersapu banjir. “Dampak terparah ada di Desa Keban Agung dan Desa Lubuk Sepang. Desa Keban Agung sebanyak 25 unit rumah hanyut, sementara di Desa Lubuk Sepang 5 rumah dinyatakan hanyut. Untuk sawah ada 131 hektar yang gagal panen tersebar di 12 kecamatan,” ungkap Masnoni ,

Untuk korban jiwa akibat banjir kemarin yang beredar di masyarakat, lanjut masnoni ,Dia memastikan jika hal tersebut tidak benar. Masnoni menjelaskan jika dua orang korban tersebut terseret arus Sungai Lematang sebelum bencana banjir terjadi, dan setelah banjir terjadi. “Perlu kami luruskan informasi salah yang beredar menyebutkan bahwa ada korban jiwa akibat banjir itu tidak benar. Korban yang ditemukan kemarin merupakan seorang anak yang tenggelam dan hanyut di Sungai Lematang sehari sebelum bencana banjir terjadi.

Sementara seorang lagi, terseret arus Sungai Lematang saat mencoba mengambil barang-barang yang hanyut di Sungai Lematang, kemudian diduga terpeleset hingga akhirnya juga hanyut di Sungai Lematang,” jelasnya. Hingga kini, kondisi banjir yang terjadi di Desa Keban Agung dan Desa Lubuk Sepang sebagai lokasi terparah yang terkena banjir, sudah mulai surut. Saat ini, posko-posko sudah mulai didirikan dan bantuan dari berbagai pihak juga sudah didistribusikan.  “Untuk posko-posko sudah mulai didirikan, begitupun dapur umum. Namun, jika ada yang ingin memberikan bantuan, dapat segera menghubungi kami, atau langsung ke lokasi bersama kepala desa,” pungkas Alumni Akpol 2005 (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *