Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Musi Banyuasin

Seperti Ada Bekingan Kendaraan Bermuatan Berat Terus Melewati Jalan Desa Simpang Tungkal Menuju Pemakaman

350
×

Seperti Ada Bekingan Kendaraan Bermuatan Berat Terus Melewati Jalan Desa Simpang Tungkal Menuju Pemakaman

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Tungkal
Menuai protes dari warga seolah tidak memberi rasa segan perusahaan sawit terus melewati jalan cor di Desa Simpang Tungkal. 21 Agustus 2023

Terpantau dari perbincangan warga di WA Grup bahwa akhir-akhir ini warga Desa Simpang Tungkal sudah mulai resah dengan seringnya kendaraan perusahaan perkebunan yang melintasi jalan cor di Desa nya.

Untuk memastikan berita yang beredar awak media melakukan wawancara kepada warga Desa Simpang Tungkal, bagaimana tanggapan warga atas kondisi jalan cor yang dibangun oleh pemerintah dengan uang rakyat dan tentunya untuk kepentingan rakyat tersebut.
Di TKP awak media bertemu dengan beberapa warga dan mengajukan beberapa pertanyaan. Dan benar saja menurut mereka sudah seharusnya perusahaan – perusahaan tersebut melewati jalan Perusahaan sendiri bukan malah berani lewat jalan desa menuju pemakaman.

Perusahaan harusnya melakukan mediasi dengan pemerintah setempat dan hadirkan warga Desa sebelum memutuskan untuk melewati jalan tersebut. Dikutip dari keterangan berita AtensiNews.com, tanggal 20 Agustus 2023. Terkonfirmasi bahwa berdasarkan keterangan Kepala Desa Simpang Tungkal tidak ada kesepakatan apapun dari perusahaan dengan Kepala Desa Simpang Tungkal sehubungan dengan mobil truk perusahaan perkebunan yang bermuatan TBS melewati jalan cor tersebut.

Jalan ini adalah jalan yang di bangun dari uang rakyat untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar, tentu kekuatan betonnya pun tidak seperti kualitas kekuatan beton jalan raya. Jika terus dilewati oleh mobil bermuatan berat yang berisikan Tandan Buah Segar (TBS) warga khawatir jalan ini nantinya akan hancur, dan kalau sudah hancur siapa yang akan bertanggung jawab.

Karena jauh sebelum ini tidak ada satu perusahaan pun yang perduli untuk memperbaiki jalan tersebut.

“Sebelumnyo selamo bertahun-tahun jalan ini hancur pak, lumpurnyo setinggi lutut. Yg buat kami sedih tu kalo ado warga yang ninggal kami kesulitan nak makamkenyo, kareno jalan ini rusak parah” Tutur salah seorang warga yang tidak mau di sebutkan Namanya.

“Sekarang setelah jalan nyo bagus berebut perusahaan nak lewat, kalo jalan itu hancur siapo nak tanggung jawab” Tambahnya lagi

Meski sudah pernah sopir truk bermuatan TBS yang beratnya diperkirakan mencapai 10 ton tersebut di tanya warga buah dari mana perusahan perkebunan atau milik warga, dan sempat dijelaskan juga kalau terus dilewati oleh kendaraan berat jelas jalan itu pasti akan rusak.
Namun pada kenyataannya Perusahaan masih terus lewat jalan tersebut seperti tanpa rasa bersalah, TBS yang dibawapun benar milik Perusahaan Perkebunan yang akan di bawa ke pabrik.

Meraka berharap agar sebelum terjadinya reaksi serius dari warga Simpang Tungkal kiranya Perusahaan-perusahaan ini segera mencari jalur alternatif untuk tidak melewati jalan cor Desa Simpang Tungkal menuju ke pemakaman itu lagi.

“Kami warga Simpang Tungkal tentunyo meraso keberatan pak kalu mobel berat-berat itu terus lewat jalan ini, kareno kami khawatir dengan terusnyo lalu lalang mobil bermuatan berat cak itu dibiarke lewat pasti jalan cor itu bakal hancur lagi, yang terdampaknyo pasti kami lagi sebagai warga Desa Simpang Tungkal, terutamo pada saat ado warga yang ninggal. Kareno pemerintah membangun jalan ini bukan untuk kepentingan Perusahaan membawa tandan buah segar mereka yang beratnyo ber ton-ton itu, pemerintah membangun jalan itu tujuannyo untuk memperlancar mobilisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan kalu ado warga yang ninggal kami dak susah harus mutar-mutar numpang lewat jalan Perusahaan dan sebagainyo untuk sampai ke pemakaman”. Tandasnya (Landi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *