Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Berita UtamaKabupaten Ogan Ilir

LITERASI DIGITAL KABUPATEN OGAN ILIR – PROVINSI SUMATERA SELATAN

113
×

LITERASI DIGITAL KABUPATEN OGAN ILIR – PROVINSI SUMATERA SELATAN

Sebarkan artikel ini

Rabu, 29 September 2021, Jam 13.00 WIB

relasipublik.com sumsel organ ilir–Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu, H. Herman Deru, S.H dan Bupati Ogan Ilir yaitu, Panca Wijaya Akbar, S.H., yang memberikan sambutan pembuka dan dukungan penuh untuk Literasi Digital Kominfo 2021.
Webinar membahas tentang LITERASI DIGITAL BEKAL MELAWAN KEJAHATAN RADIKAL oleh para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang influencer yang akan ikut berpartisipasi.
Di era digital yang sudah canggih saat ini, penyebaran informasi menjadi sangat cepat sampai pada masyarakat. Tapi salah satu hal negatif yang paling krusial adalah mudahnya pengguna internet terpapar oleh paham-paham radikalisme yang tersebebar di dunia digital. Menurut Mahmud, sebagai Banit Sipatwal Airud Polda Sumsel, menjelaskan radikalisme bukan persoalan siapa pelaku, kelompok dan jaringan, namun lebih dari pemahan atau tindakan yang memiliki akar keyakinan, dokterin dan ideologi yang dapat menyerang kesadaran masyarakat. Peran pemuda saat ini sangat dibutuhkan dalam mebangkitkan semangat nasionalisme untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme. Survei LSI 2010 di 33 Provinsi terkait radikalisme sosial keagamaan menunjukkan bahwa resistensi masyarakat terhadap tindakan radikal masih belum kuat. Keberadaan media sosial yang menjadi akses bagi penyebaran berita hoax dan radikalisme, akhir ini memang mengkhawatirkan. Mereka sengaja membuat berita hoax untuk propaganda yang tujuannya menciptakan suasana tidak kondusif.
Masyarakat hendaknya berpegang pada pemberitaan media-media arus utama sebagai acuan mendapatkan informasi serta berpegang pada media online mainstream yang memuat berita lebih bisa dipertanggungjawabkan ketimbang media sosial yang sumbernya tidak jelas. Potensi ancaman radikalisme dan terorisme dapat muncul sewaktu-waktu maka perlu diambil langkah-langkah preventif oleh seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakt. Pemuda dan elemen-elemen lainnya dapat berperan aktif untuk mencegah munculnya paham radikalisme dan terorisme.

Editor :mastari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *