Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaDAERAHKota PalembangSumatera Selatan

Kepala DLHP Sumsel Sampaikan Ini

44
×

Kepala DLHP Sumsel Sampaikan Ini

Sebarkan artikel ini

RELASIPUBLIK.COM. PALEMBANG – Kalau tantangan itu walaupun tidak Kepala Dinas (kadis) Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) atau sekretaris DLHP itu pasti ada tantangan, tinggal saja sekarang kan kita sudah jadi kadis yang mana-mana kebijakan dahulu katakanlah baik dan bagus pada zaman Kadis DLHP Provinsi Sumsel Drs H Edward Candra, M.H itu akan kita teruskan yang sudah bagus kita bagus kan lagi, yang itu kurang bagus kita poles lagi supaya bagus

Saat ini yang saya tekankan yang namanya kan tuntutan pekerjaan kan kita harus punya inovasi, kita harus punya pemikiran baru, itu yang kita tekankan sekarang ini yang kita upayakan itu, demikian diutarakan Kepala DLHP Provinsi Sumsel Herdi Apriansyah, S.STP., M.M.

Dikatakan Kepala DLHP Provinsi Sumsel Herdi Apriansyah, S.STP., M.M, jadi kami berharap selaku kadis DLHP kita minta unsur tiga tersebut punya kreasi masing-masing dan pemikiran yang baru. Katakanlah ini, ini, dan ini tiap tahun itu yang tidak kita harapkan, kita ingin mereka itu tahun ini saya ingin katakanlah merencanakan, tahun depan jangan lagi merencanakan tapi dilaksanakan.

“Kalau tidak selalu program, kalau sudah program ke LHK an itu kan kita sudah ada itu, tapi kita ingin ada yang baru. Misalnya seperti sekarang ini kan sampah ditekankan supaya bersih, dan sekarang ini kan kita sudah ada gerakan bersih-bersih,” ujarnya.

Kemudian, seperti program Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si. GRCE, Gerakan Serentak Penanganan Inflasi, Gerakan Serentak Penanganan Stunting, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) itu yang kita inginkan pada saat ini. Terkait gotong royong, ya kalaupun itu katakanlah itu memang bagus itu ya kita tidak bermasalah, gotong royong di kabupaten, atau kabupaten/kota.

“Kalau itu kita pandang bagus dan bisa kita aplikasikan, serta diterapkan maka kita terapkan. Jadi tidak harus kita katakanlah itu kabupaten/kota programnya ingin di contoh malu tidak dan jangan seperti itu juga,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, kalau itu memang bagus dan bisa kita realisasikan misalnya sekarang kita cobakan gerakan bersih-bersih dalam rangka hari ulang tahun (HUT) provinsi Sumsel. Jadi kita minta OPD-OPD itu melalui surat dari sekretaris daerah (Sekda) supaya melakukan kegiatan gotong-royong untuk di lingkungan kantor dengan mengajak masyarakat dahulu dan kita cobakan dahulu.

“Kita mungkin selaku motor lingkungan hidup mungkin kita nanti punya gerakan besarnya nian, misalnya kita lagi merencanakan pembersihan misalnya sungai sekanak, tapi tetap melibatkan masyarakat, dan kita hanya menggerakkan saja, kalau memang kita harus turun nian, itu bukan namanya kita yang bekerja itu,” katanya.

Masih dilanjutkannya, jadi kita begitu kan menggugah semangat masyarakat itu supaya gotong-royong membersihkan, itu yang kita harapkan dari para pejabat-pejabat kami di sini sekarang ini. Kita pemantik kalau ibaratkan dengan korek api di pantik dahulu, jadi itu yang kita budayakan sekarang ini. Dan kalau untuk keliling kecamatan sepertinya cukuplah di kabupaten/kota itu saja. Ya mungkin kita hanya katakanlah melalui surat, dan bisa juga melalui katakanlah pendekatan-pendekatan kita para lingkungan hidup kabupaten/kota.

“Kalau mau turun langsung seperti itu tidak mungkin, nanti pemerintah kota/kabupaten merasa bagaimana begitu, kalau itu sudah kegiatan kami dan pekerjaan kami, dan itu yang perlu kita jaga,” ucapnya.

Masih disampaikannya, makanya kalau program bersih-bersih punya kota Palembang itu bagus dan tidak salahnya kita di pemerintah provinsi untuk meneruskan di kabupaten/Sumsel untuk bisa ditiru. Kita gebyar kan dan kita beri tahu kepada kabupaten/kota yang di Sumsel, bahwa kota Palembang ada kegiatan bersih-bersih setiap hari Jumat atau pada hari-hari tertentu melakukan gotong-royong.

“Kira-kira kamu kabupaten/kota lain bisa tidak kira-kira seperti itu apapun nama judul kegiatannya, tidak harus gotong-royong. Jadi itu dikemas oleh masing-masing kabupaten/kota tersebut, cuma kita sampaikan kepada mereka bahwa gerakan seperti ini bagus,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *