Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lahat

Bapas Lahat Kemenkumham Sumsel Upacara Peringati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2022

146
×

Bapas Lahat Kemenkumham Sumsel Upacara Peringati Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2022

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Lahat
—Bertempat di halaman Kantor Balai Pemasyarakatan (Bapas)Kelas II Lahat, Kanwil Kemenkumham Sumsel, Kepala Bapas Kelas II Lahat, Perimansyah menjadi Inspektur Upacara dalam peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Kegiatan tahunan yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober tersebut dihadiri oleh Pejabat Struktural dan seluruh Pegawai Bapas Kelas II Lahat, Sabtu (1/10/2022).

Upacara berlangsung khidmat dalam merenungkan arti semangat juang pengorbanan para pahlawan bangsa. Dibacakan pula ikrar yang menggugah semangat perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Hari Kesaktian Pancasila jatuh setiap 1 Oktober. Peringatan ini dilakukan sehari setelah peringatan pemberontakan Gerakan 30 September atau G30S PKI. Harian Kompas, 27 September 1966, memberitakan, Hari Kesaktian Pancasila mulai diperingati pada 1966, melalui Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat (AD) Jenderal Soeharto. Baca juga: 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI dan Proses Evakuasinya dari Lubang Buaya Surat keputusan tertanggal 17 September 1966 itu memerintahkan, seluruh pasukan AD, pasukan angkatan lain, serta masyarakat harus turut memperingati Kesaktian Pancasila.

Tujuannya untuk mengingat jasa Pahlawan Revolusi, korban pengkhianatan G30S PKI yang ingin menghancurkan Pancasila. Hari Kesaktian Pancasila tidak lepas dari peristiwa berdarah G30S. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD meninggal dunia. Dilansir dari Ensiklopedi Pahlawan Nasional, (1995), para sosok yang gugur kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Revolusi dan memperoleh kenaikan pangkat serta pangkat anumerta.

Anumerta sendiri merupakan penghargaan kepada angkatan bersenjata atau pegawai negeri sipil yang gugur dalam menjalankan tugas. Ketujuh Pahlawan Revolusi tersebut, yakni: Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani Letnan Jenderal (Anumerta) Raden Soeprapto Letnan Jenderal (Anumerta) Mas Tirtodarmo Haryono Letnan Jenderal (Anumerta) Siswondo Parman Mayor Jenderal (Anumerta) Donald Isaac Panjaitan Mayor Jenderal (Anumerta) Sutoyo Siswodiharjo Kapten (Anumerta) Pierre Andreas Tendean. (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *