Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKabupaten BanyuasinNasionalPeristiwaSumatera SelatanTerbaru

Wahhh, Ada Apa Dengan Jembatan Kayu di Sungai Gerong RT.9

226
×

Wahhh, Ada Apa Dengan Jembatan Kayu di Sungai Gerong RT.9

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Banyuasin –Menanggapi pemberitaan puluhan warga Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin I, yang mendatangi kantor Bupati Banyuasin, terkait lantaran selalu diberikan harapan palsu pembangunan jembatan di RT 9 dusun 3, Pjs. kepala Desa Sungai Gerong, angkat bicara, Kamis (15/10/2020) kemarin.

Saat ditemui di Kantor Desa, Pjs Kades Sungai Gerong melalui Kasi Kesejahteraan, Eko Aribawono terkait pemberitaan lantaran selalu diberikan harapan palsu pembangunan jembatan di RT 9 dusun 3, bukanlah seperti itu.

Berdasarkan isi surat balasan no 146/020/SG/2020 tanggal 08 April 2020 perihal izin pembangunan jembatan di Area Lahan Milik PT Pertamina (Persero), bahwa PT Pertamina belum dapat menyetujui permintaan, mengingat lahan tersebut termasuk zona merah dalam arti lahan terbatas/terlarang, kata Eko.

Lebih lanjut Eko menjelaskan, “untuk pengajuan usulan kegiatan pembangunan jembatan RT 09 dusun 3 dalam musrenbangdes pada bulan Oktober tahun 2019 lalu, tidak diakomodir dulu atau ditunda. Pada saat itu, Kepala Desa yang menjabat memutuskan seperti itu, serta diketahui juga disaksikan oleh BPD, pendamping desa dan pihak kecamatan dan itu disepakati. Ternyata pada bulan April tahun 2020, diadakan kembali musrenbangdes khusus, padahal Musrenbangdes khusus itu tujuannya adalah untuk pergeseran Pembangunan dialihkan ke BLT dana desa. Dan Desa akhirnya menunda kegiatan pembangunan yang telah direncanakan pada tahun 2019 untuk pembangunan di tahun 2020, karena dialihkan ke dana BLT,” jelas Eko.

Dalam pada itu, sambung Eko, “Sebanyak delapan kegiatan di musrenbangdes tahun 2019. Hanya tiga kegiatan yang terealisasi di tahun 2020 ini, lima kegiatan lainnya sudah dipotong dialihkan ke dana BLT, dan untuk lima kegiatan tersebut akan diajukan kembali pada tahun 2021. Sementara, untuk pembangunan jembatan di RT 09 dusun 3 memang tidak masuk didalam delapan kegiatan itu, pada musrenbangdes di tahun 2019 tidak ada kesepakatan. Namun kata Eko, pada musrenbangdes tahun 2020 untuk pembangunan jembatan di RT 09 dusun 3 akan dianggarkan kembali pada tahun 2021, tetapi hanya Rehab,” ujarnya.

Pada pemberitaan sebelumnya, puluhan warga Desa Sungai Gerong Kecamatan Banyuasin I, mendatangi kantor Bupati Banyuasin, Selasa (13/10) Pukul 09.00, Kedatangan mereka minta keadilan, lantaran selalu di berikan harapan palsu pembangunan jembatan antara RT di desanya oleh pemerintah desa setempat karna telah beberapa kali mengingkari kesepakatan Musyawarah, Kedatangan puluhan masyarakat ini langsung disambut Wakil Bupati Banyuasin H Slamet Somosentono SH diruang kerjanya. Rombongan masyarakat ini diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi didepan orang nomor dua di Bumi Sedulang Setudung ini.

Koordinator Rombongan Ro’in mengatakan, masyarakat sudah kecewa dengan kinerja pemerintah desa Sungai Gerong dan Penyampaian Camat Banyuasin I. Pasalnya, rencana pembangunan jembatan yang direncanakan yang sudah diambil photo titik 0 persen, gagal dengan alasan yang tidak masuk akal. Bahkan pemerintah desa dengan anggaran dana desa malah membangun jalan yang dinilai masyarakat tidak terlalu penting.

Padahal menurut Ro’in adanya jembatan itu sangat diharapkan masyarakat. Sebab jembatan yang lama sudah rusak dimakan usia kami khawatir anak anak kami terjatuh ,“Usulan itu sampai di Ambil Photo Titik 0% dan Musyawarah Khusus Perjanjian Permasalahan ini akan menjadi prioritas di Tahun Anggaran 2021. Itu masih tetap dibatalkan oleh karena itu kami warga bersepakat untuk Menyambangi Kantor Bupati Banyuasin agar mendapat Kepastian dengan pihak dinas terkait,” ujarnya.

Katanya, pembangunan jembatan itu sudah masuk RKP-Des Tahun 2020. “Pembatalan juga dilakukan secara sepihak tanpa adanya musyawarah dengan masyarakat. Kami harap wakil bupati mengevaluasi kinerja kades dan camat,” ujarnya.

Sementara itu, Wabup Banyuasin H Slamet Somosentono siap membantu dan turun ke desa untuk mengecek secara langsung, mengapa yang lain bisa dibangun di jembatan itu tidak bisa. “Aspirasi kita tampung, mungkin untuk tahun ini atau tahun depan bisa dibangun,” pungkas dia. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *