Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita UtamaKabupaten Banyuasin

Pemkab Banyuasin Gelar Stunting Tahun 2021 di Gedung Auditorium

69
×

Pemkab Banyuasin Gelar Stunting Tahun 2021 di Gedung Auditorium

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Banyuasin – Dalam rangka mendukung upaya percepatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Banyuasin, Pemkab Banyuasin menggelar acara rembuk stunting tahun 2021 di Gedung Auditorium Pemkab Banyuasin, Senin (31/5/2021).

Kegiatan ini dihadiri Bupati Banyuasin H. Askolani, SH., MH di dampingi Duta Cegah Stunting Kabupaten Banyuasin dr. Sri Fitriyanti Askolani, Sekda Banyuasin Kepala Bappeda & Litbang, Kepala dinas kesehatan Banyuasin, Kepala OPD, Camat dan tamu undangan lainya secara Virtual.

Bupati Banyuasin H.Askolani dalam arahannya mengatakan, upaya untuk menurunkan stunting bukan hanya kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan saja. Tetapi juga berkaitan dengan air bersih, sanitasi yang layak, ketahanan pangan keluarga dan pola asuh dalam keluarga. Sehingga menurutnya semua sektor termasuk tim penggerak PKK juga mempunyai andil dalam penurunan stunting.

Askolani menyebutkan, untuk menurunkan stunting perlu integrasi antara intervensi spesifik yang dilakukan oleh bidang kesehatan dan intervensi sensitif yang dilakukan oleh non kesehatan. “Karena itu bicara stunting bukan hanya soal gizi tetapi juga soal lain misalnya air bersih, sanitasi layak dan lain-lain. Jadi perlu konvergensi stunting yang melibatkan semua sektor terkait dan masyarakat,” ujar Askolani.

Lebih lanjut Askolani menambahkan, ada beberapa hal penting yang harus dilakukan agar semua proses penanggulangan stunting bisa berjalan sukses, yakni komitmen bersama, kampanye, korvegensi program, akses pangan bergizi dan monitoring program.

“Untuk mempermudah pemahaman, setiap pelaku memfokuskan kegiatan konvergensi pencegahan stunting di desa. Bagi sasaran rumah tangga, dan beberapa intervensi di antaranya konseling gizi terpadu, air bersih dan sanitasi, jaminan sosial dan kesehatan, pendidikan anak usia dini dan kesehatan bibu dan anak,” tutupnya.

Untuk diketahui, di tahun 2017 Kabupaten Banyuasin menjadi Kabupaten dengan angka stunting tertinggi di Sumatera Selatan yaitu 32.8%. Selanjutnya turun menjadi 29,3 % Tahun 2018, berdasarkan hasil pengukuran balita di posyandu menjadi 17.6%. Tahun 2019, terus turun hingga 11.6% di tahun 2020 dan 7.2% untuk provinsi Sumatera Selatan.

Selesai memberikan arahannya, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama rembuk stunting Kabupaten Banyuasin oleh Bupati Banyuasin. Diikuti Duta Cegah Stunting Banyuasin, Sekda, Kepala Bappeda & Litbang hingga OPD-OPD Terkait hingga Camat di Kabupaten Banyuasin.(Wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *