Relasipublik.com | Mura – Pemasangan jaringan SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) di beberapa Desa Kabupaten Musi Rawas tahun 2019 proyek dari PU Cipta karya ini diduga fiktif. Ketika awak media langsung mengkonfirmasi ke lapangan via wawancara langsung kepada salah seorang perangkat desa di Desa H Wukir Sari dia mengatakan tidak mengetahui adanya pemasangan SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) pada tahun 2019 yang lalu sampai sekarang, Dia belum pernah melihat apa yang di namakan SUTR ujar perangkat tersebut .
Begitu juga keterangan yang dikatakan perangkat Desa Kerto Sari Bapak Slmt juga mengatakan desanya tidak pernah mendapat pemasangan SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) pada tahun 2019 yang lalu.
Ada pun Data Desa – desa yang seharusnya mendapatkan pemasangan SUTR, beserta anggarannya :
1) pemasangan jaringan SUTR di Desa Kerto Sari Kecamatan Purwodadi Rp.299.000.000,-
Belanja pegawai Rp.8.840.000,-
Belanja barang dan jasa Rp.3.160.000,-
Belanja modal Rp.287.000.000,-
2) pemasangan jaringan SUTR di Kelurahan Mangun Harjo Kecamatan Purwodadi.Rp.200.000.000,-
Belanja pegawai .Rp.5.840.000,-
Belanja barang dan jasa Rp.2.160.000,-
Belanja modal Rp.192.000.000,-
3) pemasangan jaringan SUTR di Desa Pager Sari Rp.100.000.000,-
Belanja pagawai Rp.2.435.000,-
Belanja barang dan jasa Rp.1.565.000,-
Belanja modal Rp.96.000.000,-
4) pemasangan SUTR di Desa H Wukir Sari Kecamatan Tugu Mulyo Rp.100.000.000,-
Belanja pegawai Rp.2.435.000,-
Belanja barang dan jasa Rp.1.565.000,-
Belanja modal Rp.96.000.000,-
5) Pemasangan SUTR di Desa Suka Makmur Kecamatan BTS ULU Rp.200.000.000,-
Belanja pegawai Rp.5.840.000,-
Belanja barang dan jasa Rp.2.160.000,-
Belanja modal Rp.192.000.000,-
6) Pemasangan travo dan SUTR di Desa Mulyo Harjo Kecamatan BTS ULU Rp.200.000.000,-
Belanja pegawai Rp.5.840.000,-
Belanja barang dan jasa Rp.2.160.000,-
Belanja modal Rp.192.000.000,-
Enam desa tersebut seharusnya yang diberikan pemasangan SUTR (Saluran Udara Tegangan Rendah) dari tahun 2019 sampai sekarang.belum ada fisik atau pun pemasangan sama sekali di duga fiktif.