Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Musi RawasTerbaru

Pedagang Tahu Keliling Dan Kantin Penjualannya Menurun Di Saat Pemberlakuan Sistem Piket

219
×

Pedagang Tahu Keliling Dan Kantin Penjualannya Menurun Di Saat Pemberlakuan Sistem Piket

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Mura – Provinsi Sumatera Selatan di Jalan Perkantoran Pemkab Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan Jumat 20 Agustus 2021.

Di wawancara awak media penjual tahu yang di tekuni mulai tahun 2007 Pak Supena panggilan akrab Abba ini biasanya, berjualan keliling di lingkungan perkantoran Pemda Musi Rawas menjelaskan “biasanya aku membawakan tahu untuk di jual sebanyak 200 potong tahu, jika tidak habis tahu tersebut di rebus ulang untuk di jual kembali besok nya, agar tahu tersebut tidak mengalami kerusakan atau basi kemudian bisa kembali baik seperti semula,dan tidak mengalami kerusakan”.

Lanjutnya”Semenjak massa Pendemi, saat sekarang ini,apa lagi di saat PPKM, perkantoran menjadi sepi, karna pemberlakuan sistem piket, menurut info yang saya terima di saat berjualan, otomatis omset penjualan saya sangat lah menurun dratis”,

“Biasanya dalam satu Minggu, aku bisa menjual tahu, sebanyak lima kali keliling di lingkungan perkantoran Musi Rawas, membawakan tahu untuk di tawarkan, dalam proses saat, sekarang hanya bisa tiga kali, itu juga dagangan belum tentu habis, ini lah terkadang yang membuat ekonomi saya sangat lah memburuk,” dengan wajah lesu (ungkapnya).

Bersamaan Teteh panggilan akrab, pengelola kantin yang berada di belakang Dinas Ketenagakerjaan Transmigrasi Kabupaten Musi Rawas mengungkapkan keluhan kesanya ke awak media “Semenjak di berlakukan sistem piket di perkantoran pendapat nya jauh menurun untuk membayar karyawan yang di pekerjakan,saja sangat sulit ini Dilema sekali buat saya,”

“Untuk menghabiskan 3 kilo beras saja, sekarang ini sangat lah sulit terkadang tidak habis,semenjak pemberlakuan piket di kantor, biasanya 5 kg beras jam 3 sore sudah habis” (Tutupnya).

Reporter: Rita S

Editor: Levi

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *