Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kota Pagar Alam

LITERASI DIGITAL KABUPATEN PAGAR ALAM – PROVINSI SUMATERA SELATAN

94
×

LITERASI DIGITAL KABUPATEN PAGAR ALAM – PROVINSI SUMATERA SELATAN

Sebarkan artikel ini

Jumat, 10 September 2021, Jam 14.00 WIB

Relasipublik.com Pagaralam
—Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.
Keynote Speaker oleh Wali Kota Pagar Alam Alpian Maskoni, S.H dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Tema webinar MEMAHAMI PENTINGNYA DATA PRIBADI oleh para narsum yang mempunyai kompetensi dibidangnya disertai oleh seorang Key Opnion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.

Maraknya kejahatan di dunia maya tidak terhindari, salah satu yang digunakan oleh para pelaku kejahatan adalah memalsukan data pribadi orang lain.

Salah satu cara agar kita terhindar dari kejahatan dunia maya adalah dengan bijak sebelum menggugah di media sosial. Menurut Nasib Kasyanto, S.Pd Kepala SMPN 5 Pagar Alam memberikan contoh apabila kita terlalu sering membagi data pribadi, mengunduh, berkomentar dan sebagainya di media sosial maka bisa terjadi pencurian data dari rekam jejak yang ditinggalkan.

Membicarakan rekam jejak digital, Edi Purwanto, S.Psi.,M.Si Pegiat Literasi Informasi Digital menjelaskan Jejak digital adalah rekam atau bukti yang ditinggalkan setelah beraktivitas di internet yang berpotensi untuk dicari, dilihat, disalin, dicuri, dipublikasi dan diikuti orang lain. Maka hati hati untuk meninggalkan jejak baik yang aktif (sengaja menyebarkan di media sosial misalnya) maupun yang pasif (ketidaksengajaan, misalnya riwayat penelurusan sebuah situs).

Memahami pentingnya data pribadi, Samuel Berrit Direktur Utama Malline menjabarkan bahwa instagram adalah aplikasi media sosial yang paling banyak mengambil data pribadi pengguna. Bagaimana cara melindungi data pribadi, diantaranya sembunyikan tanda lahir, jangan informasikan lokasi Anda. Jangan posting kartu identitas, jangan terlalu sering posting bersama anak dan hapus pertemanan dengan orang yang tidak dikenal.

Dr. Munir, M.Ag Dekan Fakultas Saintek UIN RF Palembang menyatakan bahwa pada era digital seperti sekarang ini, dunia maya telah menjadi salah satu kekuatan nyata yang menghubungkan soliditas dan militansi kelompok radikal hingga ke lintas negara. Maka dari itu di era disrupsi informasi seperti sekarang, masyarakat harus dibekali dengan kemampuan literasi digital baik dalam rangka melawan hoax maupun penyebaran paham radikal.

Paham radikal berdampak pada perilaku penganut paham tersebut, seseorang yang memiliki perilaku radikal akan dapat lebih mudah disusupi ideologi terorisme. Salsa mengakhiri webinar dengan menyampaikan pengalamannya sebagai Influencer, dimana menjaga data pribadi sangatlah penting apalagi kita aktif men upload informasi di akun kita. Jangan sampai lalai dan tetap melakukan security digital di akun anda. (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *