Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Ogan Komering Ilir

Literasi Digital Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan

68
×

Literasi Digital Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | OKI
—Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.Jumat, 24 September 2021, Jam 14.00 WIB

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu, H. Herman Deru, S.H dan Bupati Ogan Komering Ilir yaitu H. Iskandar, SE., yang memberikan sambutan pembuka dan dukungan penuh untuk Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang KIAT-KIAT MELAWAN HOAKS oleh para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang influencer yang akan ikut berpartisipasi.

Dalam berselancar di internet para pengguna sering menemukan hoaks, sebuah kebohongan atau informasi yang sengaja disamarkan agar terlihat benar. Menurut Ebing Karmiza, sebagai Dosen STIQ An Nur dan Penulis, menjelaskan hoax sebagai berita Bohong yang ditujukan untuk menghancurkan pribadi, kelompok atau lembaga, disebarkan melalui media dan melibatkan masyarakat pengguna media pada umumnya.

Banyaknya informasi yang beredar di dunia digital mengakibatkan orang sulit untuk membedakan berita hoax atau bukan, berita hoax memiliki dampak negatif bagi orang yang membacanya dapat menyebabkan perpecahan, oleh karena itu ketika kita mendapatkan informasi yang dirasa tidak yakin dengan informasi tersebut hendaknya tidak untuk disebar luaskan ke orang lain.

Ada empat ciri hoaks menurut Kominfo di antaranya sumber informasi atau medianya tidak jelas identitasnya, pesan tidak mengandung unsur 5w+1h lengkap, pihak yang menyebarkan informasi meminta info tersebut disebarluaskan semasif mungkin, dan hoaks diproduksi untuk menyasar kalangan tertentu.

Terdapat bahaya berita hoaks yang dapat merugikan diri sendiri seperti persepsi negatif dengan memanipulasi alam pikiran, opini negatif yang menimbulkan ketidakpercayaan, provokasi untuk membangkitkan emosi, dan menyulut kebencian dengan hasutan kepada orang banyak.

Untuk melawan hal tersebut agar tidak terjadi pada diri sendiri perlu ada tindakan mencegah yang bisa dilakukan seperti menghentikan penyebaran berita hoax dengan tidak menyebar luaskan berita hoax tersebut dan buat konten-konten baik agar berita hoax tersebut hilang dari peredaran. (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *