Rabu, 29 September 2021, Jam 13.00 WIB
RELASIPUBLIK.COM SUMSEL LAHAT–Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu, H. Herman Deru, S.H., yang memberikan sambutan pembuka dan dukungan penuh untuk Literasi Digital Kominfo 2021.
Webinar membahas tentang KIAT-KIAT MELAWAN HOAKS oleh para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang influencer yang akan ikut berpartisipasi.
Secara umum hoaxs merupakan sebuah kebohongan atau informasi sesat yang sengaja disamarkan agar terlihat benar dan biasanya memainkan emosi masyarakat. Menurut Raden Mohd Solehin, sebagai Pemimpin Redaksi, menjelaskan informasi hoax sangat mudah didapat dengan mudah melalui akun media sosial. Kabar palsu tersebut begitu cepat beredar dan diakses oleh pengguna internet khususnya media sosial. Informasi hoax ini terkadang sengaja dibuat oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan tujuan yang beragam. Beredarnya informasi hoax dengan cepat di media sosial, tidak lepas dari rendahnya budaya baca masyarakat Indonesia dalam menyaring informasi yang beredar di dunia maya. Rendahnya budaya membaca, menyebabkan konsumen Indonesia lebih mudah menerima konten online ketimbang mencari faktanya. Bahkan, lebih dari 50 persen masyarakat Indonesia yang aktif di media sosial, dengan senang hati mempercayai informasi yang mereka peroleh ketimbang mencari tau kebenarannya.
Berita-berita buruk yang terkadang menjadi sumber bagi pihak yang tidak bertanggung jawab serta minimnya budaya literasi pengguna media sosial. Perlu pemahaman dan peningkatan budaya literasi agar informasi hoax yang tersebar tidak mudah diserap begitu saja. Karena konten menyesatkan ialah penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu, dapat berdampak buruk terhadap para pengguna media sosial yang tidak paham terhadap pengetahuan serta isu yang ditangkap. Dengan adanya kemampuan literasi digital, maka kita akan memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta memiliki pola pemikiran yang berbeda, dengan tetap pada arah yang sebenarnya.
Editor :mastari















