Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kota Palembang

Kapolda Sumsel Dukung Penerapan PPKM Mikro Disetiap Kabupaten/Kota

39
×

Kapolda Sumsel Dukung Penerapan PPKM Mikro Disetiap Kabupaten/Kota

Sebarkan artikel ini

Sumsel.relasipublik.com | Palembang
—Kapolda Sumsel Irjen Pol Prof Dr Eko MM,melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol.Drs Supriadi MM Didampingi Kasubbid Penmas AKBP Iralinsah,SH Jumat 18/06/2021 kembali mengingatkan kepada Masyarakat Sumatera Selatan agar senantiasa meningkatkan kesadaran menerapkan Prokes mulai rajin mencuci tangan dengan Sabun,menjaga Jarak ,rajin memakai masker,tidak berkerumun,kurangi mobilitas ,ucap KBP Supriadi MM.

Kita (Polri) Polda Sumsel Bersama TNI,Pemda Dinkes dan Instansi terkait, Mendukung Satgas Kebijakan Penanganan Covid 19 harus diikuti Kepatuhan Masyarakat,untuk memutus mata rantai covid 19 ,serta Penerapan PPKM disetiap Kabupaten Kota .

KBP Supriadi MM menambahkan ‘mohon kesadaran masyarakat yang sudah terpapar yakni untuk melaksanakan pemeriksaan Dini ( testing) ,Pelacakan (tracing) dan Perawatan (Treatment) tak hanya itu,dengan mengetahui lebih cepat kita bisa menghindari potensi penularan ke orang lain ,lalu pelacakan dilakukan pada kontak kontak terdekat pasien Covid 19 ,setelah itu diidentifikasi oleh petugas yang bersangkutan positif atau tidak untuk diisolasi atau Perawatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19″, ucap KBP Supriadi MM.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang di Sumatera Selatan masih diharapkan dapat menekan kasus Covid-19. Karena pada pekan ketiga Juni 2021, zona merah di bumi Sriwijaya malah bertambah menjadi dua yakni Palembang, Lahat dan Muara Enim. Sebelumnya hanya Kota Palembang yang menyandang status zona merah.

Peta menunjukan zonasi Covid-19 Dinas Kesehatan Sumsel, mencatat 14 kabupaten/kota lainnya masih berstatus zona oranye dan satu wilayah zona kuning yakni Kabupaten Empat Lawang atau sama seperti pekan sebelumnya

Sementara saat dihubungi Awak media 17/06/2021 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy, mengatakan lonjakan kasus Covid 19 diketahui 1 bulan setelah lebaran. Pihaknya sudah menyiapkan sejumlah upaya seperti ketersediaan ruang isolasi.
“Diprediksi melonjak terutama bagi kategori yang tidak bergejala, namun sudah dilakukan serangkaian upaya termasuk penyekatan di Palembang maupun di Sumsel,” katanya, .

Lesty berharap kabupaten dan kota di Sumsel untuk menyiapkan tempat isolasi pasien COVID-19 baik isolasi mandiri maupun pemerintah dan rumah sakit di daerah dapat dijadikan tempat isolasi.
“Inilah yang menyebabkan BOR (tingkat keterisian kamar) kita meningkat. Oleh sebab itu dengan adanya penambahan wisma atlet, tentunya rumah sakit diharapkan keterisiannya tidak tinggi,” katanya.

Lesty bilang, sebelum dirawat di rumah sakit pasien ditempatkan di ruang isolasi. Pasien yang mesti mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit hanya pasien yang bergejala sedang dan berat. Jika yang ringan dan tidak bergejala cukup isolasi, tambahnya .

Selain itu yang lebih penting tentunya mobilisasi masyarakat yang harus dibatasi dan kesadaran masyarakat untuk patuh prokes secara utuh, tidak hanya pakai masker tapi jaga jarak aman sangat penting, di area umum kurangi bicara apalagi tanpa masker. 3T kita perkuat, tes dengan rapid antigen untuk tracing, jika positif langsung di PCR, laoratorium selain BBLK sudah banyak, BTKLP juga siap sedia…ayo dengan semangat kita tanggulangi bersama, pasti bisa, pandemi covid ini tanggung jawab kita bersama.

“Kebutuhan rapid antigen harus segera disiapkan kab kota, tidak bisa hanya mengandalkan provinsi. Bantuan untuk yang isoman juga harus disiapkan, Wisma atlet sudah siap, kalau diperlukan, langsung kita gunakan tower tower yang lain, Pak Gubernur sudah perintahkan untuk siap beberapa tower,” ucap Kadinkes Provinsi Sumsel .

Kemudian “Peran TNI POLRI, Satpol PP dalam penegakkan disiplin prokes dan pengawasan isoman, tracing dan juga pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan dengan baik, agar disiasati dengan berbagai strategi sesuai kondisi daerah masing masing dibarengi regulasi yang jelas, dan agar kadinkes kadinkes menangkap kerjasama ini dengan cerdas dan cekatan”, imbuh Lesty.

Peran toma, toga, sangat penting dalam pemberdayaan masyarakat, selain tentu saja peran para pimpinan baik institusi maupun organisasi organisasi pungkas Lesti . (Hendri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *