Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kota Palembang

Gabungan Aktivis Sumsel Desak Walikota Tutup Mall dan Tempat Hiburan

97
×

Gabungan Aktivis Sumsel Desak Walikota Tutup Mall dan Tempat Hiburan

Sebarkan artikel ini

Sumsel.relasipublik.com | Palembang
—Gabungan aktivis Sumsel melakukan aksi demo di kantor Pemkot Palembang, Rabu (19/5/2021). Gabungan aktivis Sumsel mendesak Pemkot menutup mall, cafe dan tempat hiburan.

Ketua Gencar Palembang Charma Afrianto mengatakan, sebagai ketua ketua gencar, hari ini kami bersikeras .” Tidak banyak kami sampaikan ke pemkot. Kami membantu TNI, Polri, dan Pemkot cara mengatasi penyebaran covid-19,” ujarnya.

Charma menuturkan, sebelum hari raya Idul Fitri, Pemkot Palembang menyatakan zona merah. Tapi sekarang Pemkot mengeluarkan pernyataan sudah turun. “Jadi, zona merah, zona kuning, zona hijau ini sekendak pemkot. Kemaren keluar berita, penyebaran covid turun,” katanya.

Dia menerangkan, ketika ditetapkan dilarang mudik, terisolasi warga kota. Ketika masyarakat dilarang mudik dengan alasan memutus covid, tapi mall buka dan membludak.

“Yang mendapatkan keuntungan dengan mengisolasi masyarajat, mall, cafe dan tempat hiburan mendapat keuntungan,” teriak Charma.

“Pemerintah Kota Palembang membentuk Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di setiap kelurahan yang terdapat di 18 kecamatan. Disetiap mall ada tim PPKM, ini yang diuntungkan mall dan pengusaha, karena tim PPKM ini didanai pakai uang rakyat. Selain itu, banyak tempat hiburan yang besar yang buka. Di 18 kecamatan zona merah. Faktanya kluster besar di mall dan tempat hiburan, tidak bisa dihindarkan dan terjadi pembiaran di Palembang, ” ucap Charma.

“Segera tutup mall dan tempat hiburan.Kumpulkan seluruh asosiasi mall dan hiburan. Kalau tidak lewat aksi, tidak sampai suara kami,” tambah Charma.

Sementara itu, Direktur SCW Sanusi menuturkan, hari ini kami ke kantor Walikota. “Harusnya Walikota yang menerima kami, seyogyanya Walikota Palembang yang menerima kami, Kassat Pol PP. Tapi Walikota tidak hadir disini. Karena Walikota yang bertanggungjawab, Palembang zona merah.Kami meminta, mall dan tempat hiburan di Palembang wajib ditutup sebelum zona hijau.

Menanggapi aksi demo, Kepala Dinas Herly Kurniawan Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palembang menuturkan, ada empat tuntutan aksi demo yakni tuntutan pertama penutupan mall, cafe dan tempat hiburan. Kedua penegakan prokes ketat. Ketiga, Walikota berkoodinasi dengab pengusaha mall untuk mengambil langkah dalam penanganan covid-19 dan keempat Melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam mencegah penyebaran covid-19.”Tuntutan masa aksi hari ini langsung kami sampaikan dengan Pak Walikota,” ucapnya.

“Kita kompak, jangan saling menyalahkan. Pak Wali, Pak Sekda dari satu sisi ingin ekonomi tetap jalan, di sisi lain juga ingin covid-19 cepat berakhir. Jadi memang sulit dalam mengambil keputusan. Karena tidak semua setuju, pasti ada pro dan kontra. Tuntutan masa aksi ini kita sampaikan ke Pak Walikota,” pungkasnya. (Ocha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *