Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lahat

Buka Sosialisasi, Wabup Lahat Ajak Bersinergi Mencegah dan Penurunan Stunting

170
×

Buka Sosialisasi, Wabup Lahat Ajak Bersinergi Mencegah dan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Lahat
—Dalam Mencegah dan penurunan stunting di di kabupaten Lahat Wakil Bupati Lahat Haryanto SE MM membuka secara langsung sosialisasi pencegahan dan penurunan bagi kader pembangunan manusia (KPM) dan kepala desa se-kabupaten Lahat tahun 2023. Bertempat di gedung pertemuan Pemda Lahat.  Selasa (30/05/2023)

Turut hadir dalam kegiatan kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa  provinsi Sumsel Drs Muhammad Senen Har Sip MSi yang di wakili, camat Lahat, kader KPM di kabupaten Lahat, dan peserta sosialisasi dan Nara sumber kegiatan.

Ketua pelaksana kegiatan  H.Andrian SSTP MSi melalui kasi pelaksanaan sosial , dasar dan penyediaan sarana dan prasarana Parza Nipili SH MSi mengatakan tujuan sosialisasi pencegahan stunting agar masyarakat kabupaten Lahat mengerti dan paham tentang stunting, menentukan tugas KPM dalam pelaksanaan tugas integrasi pencegahan dan penurunan stunting di tingkat desa, dan pengidentifikasian ketersediaan sumber daya  operasional pembiayaan KPM dan pengsinergian KPM .

“Dengan harapan tercapainya kader KPM yang memiliki pemahaman, pengetahuan dalam pencegahan stunting di kabupaten Lahat provinsi Sumsel,” ungkapnya.

Kepala dinas pemberdayaan masyarakat dan desa  provinsi Sumsel Drs Muhammad Senen Har Sip MSi disampaikan
H.Andrian SSTP MSi mengatakan pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden .
Dan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat di perlukan upaya yang diantaranya pencegahan stunting.

Dari laporan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Sumsel, Stunting di Indonesia 21,6% dan di Sumsel turun menjadi 6,2%. Sumsel masuk tiga besar, Provinsi yang menurunkan angka Stunting yang melebihi capaian nasional tahun 2022 dimana prevalensi Balita Stunted dengan tinggi badan menurut umur di Sumsel tahun 2021 sebesar 24,8% dan di tahun 2022 sebesar 18,6%,” ujarnya.

Kami berharap pada tahun 2023 Sumsel dapat menurunkan angka Stunting 5%. Dukungan semua pihak di Sumsel. Kami harap Sumsel bisa di angka 13%, sinergitas bisa diwujudkan dengan kolaborasi dan meningkatkan komitmen Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, Forkopimda dan semua sektor. Komitmen yang terimplementasi indikator di dalam Perpres Tahun 2022 dan rencana aksi penurunan Stunting BKKBN nomor 12 tahun 2021, menggunakan data sekeluarga berisiko Stunting dalam rangka untuk mencegah risiko Stunting,” harapnya.

Sementara Wakil Bupati Lahat H Haryanto SE MM MBA yang juga membuka kegiatan menyampaikan, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSTGI) tahun 2022 persentase Stunting di Kabupaten Lahat Alhamdulillah sudah turun dari 22,4% menjadi 19,00%. Tetapi kita tidak boleh berbangga dulu, karena target nasional di bawah 14% dan target Kabupaten kita adalah 0% gerakan atasi Stunting sampai nol, artinya di Tahun 2024 di harapkan Lahat menjadi Kabupaten bebas Stunting.

“Saya sangat berterima kasih kepada Kepala Dinas PMD Provinsi Sumsel yang sudah mau memilih Lahat sebagai lokus dalam sosialisasi ini. Dan tentunya berharap, para Kepala Desa dan KPM setiap Desa di Kabupaten Lahat setelah melaksanakan sosialisasi ini harus mampu memastikan perencanaan pembangunan desa dan penggunaan dana desa agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa khususnya dalam penurunan angka Stunting,” ungkap Wabup Lahat. (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *