Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Kabupaten Lahat

Video Sepotong Kecepul dan Pisang Digoreng, Kesadaran dan Dukungan Warga Kikim Ke Bursah – Widia Semakin Menguat

257
×

Video Sepotong Kecepul dan Pisang Digoreng, Kesadaran dan Dukungan Warga Kikim Ke Bursah – Widia Semakin Menguat

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Lahat
– Dalam tiga hari ini potongan vidio Kampanye Widia Ningsih Calon Wakil Bupatinya Bursah Zarnubi, tentang kecepul dan Pisang Goreng viral di Media Sosial.

Pihak kompetitor Pilkada Lahat lainnya, menggoreng potongan vidio tersebut menjadi isu politik untuk mendiskreditkan Widya Ningsih yang seolah mengatakan Warga Kikim dapat di beli dengan dengan Kecepul dan Pisang Goreng, tapi justru berbalik, Vidio viral tersebut justru membangkitkan kesadaran warga kikim raya.

Dihubungi melalui Ponselnya, Widia Ningsih mengatakan Sebaiknya masyarakat cerdas untuk menonton Vidio secara lengkap jangan sepotong sepotong, jangan untuk kepentingan sesaat semua di Goreng, katanya, Minggu (10/11/24)

Sementara itu, Asroh salah satu warga Desa Bungamas potongam Vidio dengan diberi narasi tersebut, justru menjadi kampanye gratis bagi Paslon Bursah Widia untuk warga Kikim.

“Setelah ditonton dalam versi lengkap, Apa yang dikatakan Widia tersebut ada benarnya, masyarakat sadar bahwa selama ini mereka ditipu dengan uang untuk memilih calon pemimpin, masyarakat tahu bahwa kecepul dan dan pisang goreng seperti yang diibaratkan bu Widia tersebut hanya untuk pengganti uang, dan bukan menghina mereka” kata Asroh.

Masih kata Asroh, pada dalam pilkada 2018 ada warga desa di kikim bernama Syahril, yang tadinya berada di Tim Bursah Zarnubi, karena uang beralih memilih calon lain
“Syahril sudah sadar, dululu Syahri pernah dipidana karena money politik, saat ini pada Pilkada 2024 ini, Syahril berada di Tim Bursah widya, dirinya tak mau lagi Kecepul dan Pisang Goreng” cerita Asroh

Hal senada, Iwan Warga desa Sukajadi Kecamatan Pseksu mengatakan, kalau paslon Bupati mau tabur uang silahkan ke desa kami.,”Kami sudah sadar dan vidio Cawabup Ibu Widia membuat kami terhenyak, betapa bodohnya kami selama ini, hanya karena sedikit uang yang hanya bisa dibelikan kecepul dan pisang goreng, pembangunan didesa kami nyaris tak ada, ada juga dananya dari APBN bukan APBD” ujar iwan.

“Kami sudah sepakat, ambil Uangnya, pilihan dan coblosan untuk Bursah Widia, paslon nomor dua, kami betungguan” kata Iwan lagi

Sementara Bakrun Satia Darma, salah satu Tim BZ WIN, menanggapi viral vidio tersebut
“Terima kasih, sudah membantu kami, menyadarkan masyarakat bahwa jual beli suara itu tidak baik” ujarnya santai

“Pesan pak Bursah, ini pesta Demokrasi, ngak usah buat konten konten serang kompetitor lain dengan fitnah, kampanyelah dengan menjual visi misi dan program kerja” kata pria yang akrab di panggil BSD ini

Terpisah, disampaikan oleh Andre Said , Peneliti Sosial Politik dari Sekolah Kaderisasi Demokrasi IN DEMO di Jakarta, mengatakan, sebaiknya sebelum memviralkan sesuatu sebaiknya di kaji dulu dampaknya
“Efect domino dari semua yang akan diviralkan sebaiknya di pelajari dahulu, apakah bermanfaat untuk kepentingan dirinya atau justru berbalik menyerang dirinya atau juga justru menguntungkan pihak lawan” ujarnya melalui komunikasi telephone

“Melihat dari kasus Pisang Goreng dan Kecepul, justru vidio tersebut menguntungkan pihak Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih, kesadaran masyarakat terbuka bahwa, suara untuk memilih pemimpin memang tidak harus di perjual belikan” ujar Andre.

“Masyarakat sudah semakin cerdas bersosial media, kwtika ada vidio sepotong, mereka akan mencari yang utuhnya” tutup Andre . (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *