Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kota Palembang

Ramlan Holdan : Tanamkan Nilai-Nilai Nasionalisme Yang Masih Ada

66
×

Ramlan Holdan : Tanamkan Nilai-Nilai Nasionalisme Yang Masih Ada

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Palembang –

Talk Show ” Bicara inspirasi pemuda, membangun bangsa ” Sumpah Aku Cinta Indonesia. Yang di buka oleh Sultan Mahmud Badaruddin IV Palembang, Yang di gelar di Cafe dan Resto Gunzs Kambang Iwak Palembang, Sabtu (31/10/2020)

Selaku narasumber, Hernoe Roesprijadji selaku Penasehat PW GP Ansor Sumsel, Drs Ramlan Holdan Tokoh Pemuda Sumsel, Amalia Sobri Anggota DPD RI, Harya Prathtyesta Endie Putra Anggota DPRD Fraksi PKS Kota Palembang.

Drs Ramlan Holdan Tokoh Pemuda Sumatera Selatan mengatakan, ” Ini menanamkan nilai nilai nasionalisme yang masih ada dan mencoba coba menganggu nilai nilai nasionalisme. Makanya saya sampaikan tadi prinsip prinsip dari nasionalisme ini ada unity, ada equality ada liberty, dan ada perfomace, kemudian ada individualisme dan ada jaminannya,” tuturnya.

Untuk itu tetapi tidak sampai disitu tanpa adanya loyalitas kepada negara ini dan di dukung oleh moralitas yang tinggi mana bisa kita mempertahankan nilai nasionalisme.

” Karena kuncinya disitulah nasionalisme ini akan memunculkan sebuah kedamaian tanpa adanya kedamaian dalam menghadapi era globalisasi serta mana mungkin kita akan menimba ilmu yang ingin bersaing dengan orang lain tanpa ada kedamaian,” katanya

Dan inilah tantangan revolusi industri itu adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi dan kita tidak bisa mengelak revolusi itu sepanjang kita bisa menghadapi dan siap maka kita akan bisa bersaing dengan namanya era globalisasi itu, dengan dunia pendidikan tidak ada celah lain selain dunia pendidikan.

Dunia pendidikan bisa jalan kalau negara kita ini aman. Dan negara kita ini tetap bertahan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

” Menanamkan nilai nasionalisme ini memang selama ini kita lihat sudah mulai menurun khususnya di sekolah. di sekolah-sekolah sudah sangat menurun sekali lagu lagu kebangsaan saja sudah banyak yang tidak hafal nilai nilai pancasila saja mereka sudah banyak yang tidak hafal artinya dunia pendidikan mulai dari kecil harus ditanamkan dunia pendidikan,” tuturnya.

Yang kedua di institusi institusi khususnya institusi pendidikan ini terkadang mereka ini hasil yang terakhir mengerikan hasil survey.
guru agama itu terpapar intoleransi berarti mereka sudah mengajarkan kebencian di sekolah sekolah bagaimana kita bisa menjaga persatuan kalau kebencian ditanamkan disitu padahal tidak ada ajaran agama islam membenci itu.

” Melalui dunia pendidikan dengan silabus silabus yang kita anggap ini tidak intoleransi yang kedua lewat guru agamanya harus di berikan pengertian terhadap nilai nilai pancasila ini,” pungkasnya (Ocha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *