Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DAERAHKota PalembangSumatera Selatan

POSE RI Gelar Aksi Damai di Monpera Terkait Aktivitas Ilegal Driling di Keluang

164
×

POSE RI Gelar Aksi Damai di Monpera Terkait Aktivitas Ilegal Driling di Keluang

Sebarkan artikel ini

PALEMBANG.RELASIPUBLIK.COM,– Ketua UMUM POSE RI Desri SH bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Anti Korupsi (MAK) melakukan aksi damai di Monpera, Selasa (8/8/2023). Setelah melakukan aksi damai, Ketua Umum POSE RI dan LSM MAK melakukan audiensi di Polda Sumsel.

Aksi damai tersebut dilakukan, karena Polda terkesan menutup mata terkait maraknya aktivitas Ilegal Driling atau Pengeboran Minyak Ilegal di dekat SMAN 2 Keluang Kecamatan Keluang Kabupaten Muba.

Desri mengatakan, hari ini pihaknya melaksanakan aksi damai menyampaikan pendapat di muka umum. Kemudian pihaknya melakukan audiensi di Polda Sumsel. Karena sepertinya pemberitaan pada konfrensi pers Rabu 2 Agustus 2023 yang lalu, terkesan tenang-tenang saja dari pihak Polda Sumsel.

“Sebenarnya lokasi ilegal diriling bukan hanya di dekat SMAN2 Keluang Kecamatan Keluang Kabupaten Muba. Tapi ada juga dibeberapa titik di dekat SD dan di tengah perkampungan, sehingga bukan satu titik saja.

“Selesai dari aksi damai di monpera kita langsung ke Polda Sumsel diterima di unit 2 Tipider Polda Sumsel. Kami berharap laporan yang kita berikan segera sesegera mungkin untuk ditindaklanjuti.Pose RI akan terus memantau ilegal diriling di Kecamatan Keluang,” tuturnya.

“Janganlah mengebor di tengah perkampungan apalagi di dekat sekolah. Ini sangat membahayakan, ” tambah Desri.

Lebih lanjut Desri menuturkan, pada konferensi pers kita sebelum sebelumnya sepertinya tidak ada tindak lanjut dari pihak Polda Sumsel.

“Saya berharap harusnya diberi police line di lokasi ilegal driling itu, langsung ditindak. Itu karena banyak titik-titiknya tapi ini ternyata tidak ada tindakan dari Polda Sumsel,” katanya.

“Kalau pihak Polda bergerak ke lapangan harusnya pihak polisi memasang police line. Karena ini faktanya ada ilegal driling ini. Kami minta kepada Polda Sumsel untuk langsung turun dipasang police line karena ini sudah sangat membahayakan anak-anak di dekat di sekolah dan warga,” tandasnya.

Sebelumnya, Rabu 2 Agustus 2023 Pose RI melakukan konfrensi pers. Hembusan angin dari aktivitas ilegal driling yang berdekatan dengan SMAN 2 Keluang Muba sudah menjadi ‘makanan’ sehari-hari siswa dan guru di SMA Negeri 2 Keluang sejak kembali maraknya aktivitas Ilegal Driling atau Pengeboran Minyak Ilegal di dekat sekolah tersebut.

Bahkan pada 15 September 2022 lalu selama beberapa hari siswa terpaksa diliburkan dari sekolah karena adanya semburan minyak dalam jumlah cukup besar yang flowing (mengalir) dari salahsatu sumur minyak ilegal milik warga.

Ironisnya, kegiatan ilegal yamg sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan siswa tersebut, karena hanya berjarak kurang lebih 25 meter dari gedung sekolah tersebut terkesan dibiarkan oleh pihak terkait dan aparat penegak hukum.

Pihak sekolah pun tidak bisa berbuat banyak, karena hal itu bukan wewenang mereka untuk menegur ataupun menghentikan aktivitas ilegal tersebut.

“Kami tidak tahu-menahu pak kalau dibilang menganggu pasti itu pak, tapi ya mau gimana lagi itu bukan wewenangnya kami untuk menghentikannya yang penting kami fokus mengembangkan sekolah ini saja pak,” ujar S salahsatu warga sekolah.

Berdasarkan hasil investigasi di lapangan, aktivitas Ilegal Driling disekitar SMA Negeri 2 Keluang yang juga berada dekat dengan pemukiman warga tersebut, disinyalir bisa berjalan mulus karena adanya koordinasi atau dugaan setoran dari para pelaku ilegal driling.

“Kami sudah koordinasi dan aman pak untuk kegiatan ini ya di seputaran ini. Tapi kalau sudah keluar kami tidak tahu,” ungkap Salah satu penambang minyak, ketika dibincangi.

Ketua UMUM POSE RI Desri SH berharap agar Polda Sumsel dan Polres Muba dapat mengevaluasi dan menurunkan tim guna memberikan tindakan tegas kepada oknum yang melanggar hukum apalagi tidak memikirkan kepentingan dan keselamatan orang lain.

“Pertanyaannya apa Polsek Keluang tidak terpantau atau pura-pura tidak tahu? Sehingga aktivitas ilegal yang menganggu bisa dibiarkan, padahal sangat berbahaya. Lokasi pengeboran itu hanya berjarak sekitar kurang lebih 10 meter dari Sekolahan, kalau ada hal yang tidak diinginkan siapa yang mau bertanggung jawab,” ujarnya.

Ia pun meminta agar aparat bisa menutup lokasi sumur minyak ilegal di Keluang, dan memecat oknum aparat penegak hukum jika memang terbukti membekingi kegiatan ilegal.

“Kami minta ditindak tegas seluruh pelaku ilegal drilling yang membahayakan, bila perlu pecat oknum aparat yang terlibat,” pungkasnya ( Ocha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *