Sumsel.relasipublik.com | Palembang
—Pembukaan Pendidikan Dasar Kedisiplinan (Diksar) Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Sriwijaya Tahun Akademik 2021/2022 digelar di aula Polsri, Senin (6/9/21). Pembukaan Diksarlin ini langsung dibuka oleh Direktur Polsri Dr. Ing. Ahmad Taqwa, MT.
Ahmad Taqwa mengatakan, Diksarin ini dilaksanakan setiap mahasiswa baru. Jadi mahasiswa baru itu wajib mengikuti pendidikan dasar kedisiplinan sebagai bekal sebelum mereka melakukan perkuliahan. Ini namanya pendidikan dasar kedisiplinan.
” Kegiatan diksar ini sendiri dilaksanakan selama satu minggu. Isinya memberikan mereka tentang Pendidikan Tinggi, kemudian tentang bentuk pendidikan secara keseleruhan termasuk juga tentang untuk wawasan tambahan dari badan narkoba, badan teroris kemudian pengembangan pengembagan yang lain,” bebernya.
” Jadi, sebelum mereka masuk secara hygried kombinasi offline dan online. Kita mengenalkan kampus, mengenalkan fasilitas kemudian mengenalkan mereka tentang proses belajar dikampus, baik secara fisik waktu praktek harus datang kesini untuk yang secara teori mereka secara online,” jelas Ahmad Taqwa.
Pendidikan dasar kedisiplinan (Diksarkin) bagi mahasiswa baru yang merupakan syarat wajib harus dilalui oleh seorang mahasiswa baru. Setelah selesai mengikuti pendidikan dasar baru mereka masuk keproses pembelajaran.
” Dan umpanya tidak lulus itu harus mengulang tahun depan. Kalau tidak lulus lagi berarti belum sesuai tempatnya dipoliteknik. Jadi harus cari ditempat lain, sebab sudah satu kali diulang masih juga gagal berartikan tidak sesuai disini, harus pendidikan ditempat lain,” ujar Ahmad Taqwa.
” Untuk tahun ini jumlah total mahasiswa baru yang mengikuti diksar berjumlah 3.170 mahasiswa baru termasuk yang mengulang. Yang ikut diksarlin 3170 mahasiswa baru gabungan dengan yang tidak lulus tahun kemarin. Untuk jumlah mahasiswa barunya kurang lebih 3150an,” ucapnya.
Lebih lanjut Ahmad Taqwa, pembelajaran kita menunggu kesiapan mendata yang lain lain tentang vaksinnya para mahasiswa. Tapi yang praktek nanti tetap kita akan bawa ke kampus mereka dengan komposisi 50% kebawah. Tapi kalau yang teori tetap online lebih efektif. Tapi yang praktek mereka 50 %, bergantian. Untuk yang praktek itu protokol kesehatan harus ketat. Kemarin sudah jalan semenjak PPKM level 4 kita stop dulu, kemudian bersamaan libur akhir semester genap,” pungkasnya. (Ocha)