Relasipublik.com | Lubuklinggau – Pembagian sembako bantuan pangan non tunai (BPNT ) Lubuklinggau Utara 2 yang di bagikan di E Warung Megang RT 02 diduga tidak sesuai dengan aturan.(Senin 26/07/2021).
Berdasarkan besaran anggaran bantuan yang diberikan yakni dengan nominal Rp. 200.000 perbulan yang mana disalurkan pada hari Senin tanggal 26 juli 2021 pada penyaluran ini disalurkan tiga bulan dengan anggaran Rp. 600.000 komoditi yang di berikan berupa Barang – barang yang di belikan bahan makanan pokok sehari-hari.
Adapun bahan pokok yang di Belanjakan yaitu :
Bulan Juli 2021 antara lain :
Beras 10 kg, telur 1 karpet, kacang Hijau ¹/2 kg, buah nanas, kacang panjang ¹/2 kg, jeruk ¹/2 kg dan terong ¹/2 kg.
Bulan Agustus antara lain :
Beras 10 kg, telur 1 karpet, kacang hijau ¹/2 kg buah jeruk jeruk ¹/2 kg, nanas 1 buah, sayur labu Siam ¹/2 kg dan kacang panjang ¹/2 kg.
Bulan September antara lain :
Beras 10 kg, ayam 1 kg, kacang tanah ¹/2 kg, buah pir 1 buah, pepaya 1 buah, kacang panjang ¹/2 kg, Terong ¹/2 kg.
Berdasarkan hasil pantauan awak media dilapangan dengan komoditi yang diberikan di duga tidak sesuai dengan besarnya anggaran yang ada bahkan beras yang diberikan ada sebagian bukan beras Bulog sedangkan E Warong Megang sudah ada perjanjian kontrak sama Bulog dengan ini maka pihak Dinsos Kota Lubuklinggau dapat memanggil Kube jasa e warong megang serta dapat diberikan sangsi tegas terhadap Kube jasa e warong megang
Tak luput dari pantauan dinas sosial kota lubuk Linggau pembagian sembako BPNT tersebut di pantau langsung oleh Sekretaris Jhon Tero turun langsung kelapangan untuk mengkroscek pembagian sembako agar sesuai dengan aturan dan himbauan yang ada sebab sekarang masih dalam suasana pandemi covid-19.
Ketika di bincangi oleh awak media Jhon selaku sekretaris dinas sosial menjelaskan,” pihaknya sudah memberi himbauan kepada masyarakat agar tetap mematuhi prokes kesehatan dan tetap menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dan yang paling utama hindari kerumunan agar pembagian sembako bisa berjalan dengan tertib.
Semantara itu banyaknya warga yang kecewa di karenakan harus antri lama ketika di cek saldo pada kartu BPNT yang di pegang warga masih ada Yang kosong.
Sementara itu Nadir selaku TKSK menjelaskan,” dirinya hanya pendamping dan bertugas untuk memantau bahwa pembagian sembako ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan peraturan yang ada sedangkan untuk pembelanjaan itu di kelola langsung oleh e-warong dan saya hanya mengarahkan kepada penerima untuk mengambil bantuan disini tutupnya. (Rita S)