Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lahat

Musim Kemarau, Dinas TPHP Lahat Lakukan Ini Antisipasi Kemungkinan Gagal Panen

96
×

Musim Kemarau, Dinas TPHP Lahat Lakukan Ini Antisipasi Kemungkinan Gagal Panen

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Lahat
—Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perternakan (TPHP) Kabupaten Lahat, lakukan Upaya ini dalam mengantisipasi kemungkinan gagal panen pada musim kemarau di tahun 2024 ini.

Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Peternakan (TPHP) Kabupaten Lahat melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Ahmad Firdaus , SP, MMA. Didampingi Kabid Sanpras Dian Iskandar, SP, M.Si menyampaikan “Selain mengoptimalkan penanaman tanaman pangan selain padi, Dinas TPHP juga memaksimalkan penyaluran air melalui pompanisasi ke lahan pertanian/sawah namun itu yang ada aliran/sumber airnya (sungai/mata air/embung ) “, ucapnya . Kamis (05/09/2024)

Adanya sosialisasi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) terutama yang bertugas di wilayah yang rawan kekeringan agar melakukan antisipasi semaksimal mungkin dengan bekerja sama dengan kelompok tani binaannya. Sosialisasi dilakukan kepada para petani dengan wilayah yang rawan kekeringan guna mengantisipasi terjadinya gagal panen selain itu bertanam tanaman yang tidak terlalu banyak membutuhkan air, seperti Jagung, ubi ” katanya.

“Kalau untuk gagal panen belum Ada laporan karena memang sebelumnya sudah pada panen dan waktunya musim untuk menanam, jadi Petani itu ada musim untuk menanam, dan biasanya kalau memang ada yang kering itu yang sawah tadah hujan dan tidak ada air di sekitarnya”, ucap Firdaus.

Dan dalam mengantisipasi kemungkinan gagal panen Pemerintah lewat Dinas TPHP Lahat menyediakan bantuan mesin pompa berikut selang untuk mengalirkan air di lahan tersebut, Jadi kalau dia kekurangan air kita bantu dengan pompa air dengan syarat ada sumber air , selain itu bentuk bantuan dari pemerintah kepada petani adanya asuransi usaha tani dan ini bila petani ikut asuransi ini bila ada ancaman gagal panen (puso) akan mendapatkan uang klaim sejumlah Rp 6.000.000,- tetapi dia harus bayar premi awal sebelum tanam sebesar Rp 36.000- / perhektar dan ini juga telah kami sosialisasi “, katanya.

Untuk bantuan pompa kekeringan kelompok tani dan terancam kekeringan kami bantu pompair seperti di desa Nantal, indikat ilir. Tanjung Payang, dan desa lainnya, mengenai pompa ini bisa di pinjamkan melalui brigade alsintan atau di bantu melalui kelompok tani sekitar ,” ungkap Ahmad Firdaus (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *