Relasipublik.com | Pekanbaru
– Dua hari lagi, genap tiga tahun Syamsuar – Edy memimpin bumi Lancang Kuning. Namun, hingga saat ini program kerja dan visi misi yang ia janjikan belum dirasakan oleh semua masyarakat Riau. Kondisi insfrastruktur yang belum merata, pendidikan yang masih jauh dari harapan, fasilitas kesehatan yang masih jauh dari kata cukup, harga sembako terutama minyak goreng yang meningkat cukup tajam dan masih banyak lagi.
Oleh karena itu, BEM UNRI melalui Kementerian Sosial Politik melakukan Aksi Propaganda pada Jumat (18/02/2022) dini hari pukul 02.00 WIB di beberapa titik kota Pekanbaru. Aksi ini berupa pemasangan spanduk di Kantor gu1bernur Riau, Flyover Mall SKA, Flyover Nangka-Sudirman, JPO Tabek Gadang dan JPO dekat Kantor DPRD Provinsi Riau.
Tanggal 20 Februari 2019, Syamsuar dan Edy Nasution resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau. 20 Februari 2022 tepat 3 tahun masa kerja mereka, namun Riau belum sesuai dengan ekspektasi masyarakat Riau, tidak sesuai dengan janji manis masa kampanye.
Dimulai dari segi infrastruktur yang belum merata sampai ke daerah-daerah terpelosok Riau, tingginya angka pengangguran masyarakat Riau, serta berbagai macam permasalahan yang hadir memberikan dampak yang signifikan di kalangan masyarakat.
“Setelah kami mentelaah serta melaksanakan survei ke lapangan tenyata ada banyak hal yang tidak baik-baik saja, namun lagi-lagi pendemi menjadi alasan, dan hari ini bapak Gubri juga menutup ruang-ruang audiensi untuk masyarakat menyampaikan aspirasi, maka kami BEM UNRI hadir sebagai jantung Masyarakat Riau memberikan warning bagi Gubri agar lebih serius dan konsisten dalam membangun Riau lebih baik,” ujar Khoirul Basar selaku Menteri Sosial Politik BEM UNRI. Jumat (18/02/2022)
Kaharuddin HSN DM selaku Presiden Mahasiswa BEM UNRI juga menyampaikan bahwa hari ini mahasiswa Universitas Riau hadir sebagai penyeimbang berlangsungnya pemerintahan Provinsi Riau untuk memperingati 3 tahun kepemimpinan Syamsuar-Edy yang dipenuhi dengan pekerjaan rumah dan janji-janji kampanye yang belum terpenuhi, sebagaimana visi nya adalah Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia (Riau Bersatu).
“2 tahun adalah waktu yang tersisa untuk menjawab semua pekerjaan rumah dari Pemprov Riau seperti angka kemiskinan yang masih tinggi, rentannya pejabat daerah terjerat kasus korupsi, dan pembangunan infrastruktur yang belum merata,” tutupnya. (NT)
