Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lahat

Ibu Ibu Keluhkan Gas Melon, Ini Kata Kabag SDA Setda Lahat

59
×

Ibu Ibu Keluhkan Gas Melon, Ini Kata Kabag SDA Setda Lahat

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Lahat – Gas Elpiji 3/kilogram atau yang lebih sering disebut gas melon akhir-akhir ini langka di pasaran, kembali di keluhkan kaum ibu ibu dan para pelaku usaha gorengan dan sejenisnya/ mikro .

Salah seorang Warga Kecamatan Lahat Kota Handayani mengatakan sekarang dalam membeli gas melon harus di pangkalan dan menggunakan KTP dan KK, tetapi kami tidak mengetahui pangkalan itu hari apa saja adanya gas 3 kg tersebut.

“Sedangkan gas di gunakan untuk memasak pasti setiap hari, kami merasakan lebih baik gas agak mahal tapi kalau kita sedang butuh tersedia, ada barangnya. Kalau mau beralih ke gas pink yang 5 kilogram, atau gas biru yang 12 kg, rasanya lumayan berat, sebab harganya yang terbilang tinggi. Semoga masalah ini segera teratasi,” ujarnya .

Sementara Pemerintah daerah Kabupaten Lahat Bupati Lahat Cik Ujang SH melalui Kabag Adm Sumber Daya Alam Setda Lahat Saifullah Apriyanto ST menyampaikan terkait Gas Melon 3 Kg bersubsidi, sedang melakukan pendataan dengan melampirkan blangko dan yang berhak untuk mengunakan gas melon penghasilannya tidak lebih dari Rp 1.500.000,- dan pelaku usaha mikro .

“Data yang disampaikan belum maksimal, bila sudah terdata akan di input untuk menghitung kebutuhan alokasi LPG bersubsidi 3 Kg yang berhak dan kuota yang ada, jadi kita sedang proses mendata mudahan kuota LPG 3 Kg, bisa bertambah, apalagi di saat hari hari besar nanti pasti pengunaanya akan lebih banyak dan kita antisipsi ” ujarnya. Jum’at (06/11/2020)

Masih katanya “Distribusi LPG 3 kg normal, tapi masyarakat panik karena selama ini bisa mendapatkan di warung/toko namun sekarang untuk mendapatkannya harus di pangkalan sehingga adanya antrian “, katanya .

Kedepannya insyaallah ada kartu kendali /kartu pelanggan, mudah mudahan warga tidak perlu lagi mengantri karena mereka sudah berhak/ terdata namanya tercantum, warga bisa mengambil gas elpiji dalam waktu beberapa hari (1-4 hari) dan tidak perlu adanya antrian lagi “, katanya .

“Dengan kartu kendali, warga yang membutuhkan LPG 3 Kg bersubsidi tepat sasaran, tepat harga dan terjamin mereka mendapatkan haknya. Dan bila ada pangkalan yang harganya LPG nya mahal ataupun ada yang nakal silahkan laporkan karena kami sudah berkomitmen untuk bersinergi ” pungkasnya . (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *