Relasipublik.com | Banyuasin – Dimasa Pandemi Covid-19 yang hingga kini masih terjadi, tidak menyurutkan semangat para petani di Banyuasin untuk tetap produktif. Terbukti Bupati Banyuasin H. Askolani Bersama Gubernur Sumsel Herman Deru Panen Perdana kali ini menghasilkan 5,8 Ton gabah kering setiap hektar.
Hal ini telah disampaikan Bupati Banyuasin H. Askolani, SH., MH sesuai dengan Visi Banyuasin Bangkit yang memiliki Program Pokok Andalan salah satunya Petani Bangkit. ia juga menargetkan Kabupaten Banyuasin sebelum peringkat No. 4 menjadi No. 1 Produsen Beras di Indonesia. Panen perdana padi rawa lebak ini dilaksanakan di Desa Tebing Abang, Kecamatan Rantau Bayur, Sabtu (3/10/2020).
Gubernur Sumsel Herman Deru dalam sambutannya mengatakan sektor pertanian di Banyuasin merupakan salah satu potensi yang patut dipertahankan dan terus dikembangkan.
“secara nasional, Kabupaten Banyuasin telah menduduki posisi ke empat sebagai daerah lumbung pangan”, ujarnya.
Karena itulah dalam waktu dekat dirinya akan menugaskan 1000 orang petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang akan membimbing petani.
“Kami sudah menyiapkan 1000 PPL untuk memberikan edukasi kepada para petani. Jadi satu desa akan ada satu PPL. Kami ingin para petani ini jadi pengusaha di lahannya sendiri,” tuturnya.
Untuk diketahui Kabupaten Banyuasin memiliki lahan sawah seluas 192.684 ha dan yang tercatat di LBS (ATR/BPN) seluas 174.381 hektar.
Sementara Untuk di Kecamatan Rantau Bayur tercatat memiliki lahan sawah seluas 17.974 hektar dan yang tercatat di LBS Tahun 2019 seluas 12.596 hektar dengan rincian lahan sawah lebak 12.178 hektar sawah pasang surut 2 hektar dan sawah tadah hujan 417 hektar.
Selain melakukan panen bersama masyarakat, Herman Deru bersama Bupati H. Askolani juga memberikan sejumlah bantuan untuk kemajuan para petani di Kabupaten Banyuasin diantaranya 2 unit Pompa air 6 inchi dan benih padi inbrida sebanyak 195,2 ton untuk 7.808 hektar sawah.
“Bantuan ini diberikan agar petani semakin semangat sehingga perkembangan pertanian di Banyuasin meningkat,” imbuhnya.
Sedangkan di Desa Tebing Abang, luas lahannya yakni 1.500 hektar dengan rata-rata produksi panen 5-6 ton perhektar
Bupati Banyuasin H.Askolani menjelaskan, Banyuasin merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki potensi alam yang baik meskipun tidak menggunakan pupuk.
“Lahan pertanian disini tetap subur meskipun tidak menggunakan pupuk. Ini sangat luar biasa,” katanya.
Panen ini menghasilkan 5,8 Ton gabah kering setiap hektar, kalau digiling hasilnya 3,5 ton beras, kemudian kalau dijual dengan harga Rp 10 ribu per Kilogram, hasil yang didapatkan Rp 35 juta.
Ia juga berharap petani di Rantau Bayur mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat dan seluruh perangkat daerah, karena untuk saat ini saja sudah banyak padi yang dihasilkan, apalagi mendapat dukungan penuh.
“Disini masih pake cara tradisional, panen masih pake alat ani, mereka juga ingin panen dengan alat modern. Kalau dibantu Pemprov, DPRD dan kementrian bisa berubah. Padi sudah tanam 4 bulan bisa panen, potensi alam luar biasa,” harapnya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi atas perhatian yang diberikan Herman Deru terhadap para petani di Kabupaten Banyuasin.
“Perhatian pak Gubernur terhadap para petani disini patut diapresiasi. Beliau juga tak segan membantu untuk peningkatan perkembangan pertanian disini. Sebab itu, kami berterima kasih,” pungkasnya (Agus).