Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lahat

Empat Lumpang Batu Ditemukan di Desa Bandar Aji

184
×

Empat Lumpang Batu Ditemukan di Desa Bandar Aji

Sebarkan artikel ini

Sumsel.relasipublik.com | Lahat
Awalnya kami mendapatkan laporan ada satu lumpang batu lubang satu dari Apriansyah warga Bandar Aji. Kamis (18/02/2021) Tim lembaga Kebudayaan dan Pariwisata Panoramic of Lahat yang dipimpin langsung ketua nya Mario Andramartik mengunjungi situs megalitik di desa Bandar Aji Kabupaten Lahat .

Beserta anggotanya Bayu dan Yandi juga turut serta Kabid Kebudayaan Bambang Aprianto, Penggiat Budaya Yeen Gustiance, Koordinator Jupel A. Rivai dan 2 warga desa Bandar Aji kecamatan Jarai Arumin dan Irianto mengunjungi situs megalitik di desa Bandar Aji.

Ketika kami ke desa tidak berjumpa dengan Apriansyah, kami bertemu warga lainnya Arumin dan Irianto. Kedua warga ini justru menunjukkan satu lumpang batu tetapi mereka berdua belum pernah melihat langsung hanya mendengar saja bahwa ada lumbang batu di kebun kopi”, kata Mario.

Kami mengikuti kedua warga tersebut dan kami melihat satu lumpang batu lubang tiga di tepi ayek Teghas. Lalu kami mencoba untuk melihat seluruh kebun Surmada ini. Pertama kami melihat 3 batu formasi yang biasa disebut trilith dan di dekat trilith ada sebuah batu datar yang ditutupi rerumputan.

Setelah kami bersihkan ternyata sebuah lumpang batu lubang tiga dengan pembatas pada setiap lubang. Lumpang batu kedua yang kami lihat ini sebelumnya tidak diketahui warga apalagi dilaporkan. Arumin bercerita bahwa dia sudah sejak thn 1984 tinggal di desa Bandar Aji dan baru hari ini melihat langsung lumpang batu ini.

Jadi lumpang batu ini baru ditemukan.
Kemudian Irianto membawa kami ke arah kebun kopi lainnya yang berjarak sekitar 200 meter dari lumbang batu kedua, disini ada satu lumpang batu lubang tiga dengan ketiga lubang mempunyai ukuran diameter yang sama yaitu 14 cm.Setelah melihat 3 lumpang batu dan beberapa trilith dan monolith kami kembali ke desa tetapi ditengah perjalanan kami bertemu Apriansyah.

Karena waktu sudah tengah hari kami tidak pergi ke kebun Apriansyah dimana ada satu lumpang batu lubang satu dan satu dolmen berdasarkan cerita Apriansyah. Kami kembali ke arah desa tetapi baru berjalan sekitar 20 meter saya melihat 3 onggokan batu yang berada di tepi jalan, setelah saya periksa ternyata lumpang batu lubang dua. Hal ini sangat mengagetkan karena ketiga warga desa Bandar Aji ini yang sering melalui jalan ini tidak pernah tahu bahwa satu dari ketiga batu ini adalah lubang batu karena lubang tidak terlihat dari jalan.
Alhamdulillah hari ini hari yang sangat menyenangkan kami karena kami berhasil mengidentifikasi peninggalan leluhur bangsa berupa tinggalan megalitik juga kebahagiaan dan rasa heran juga dirasakan ketiga warga yang ikut bersama kami.

“Semoga penemuan 4 lumpang batu hari ini dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait agar peninggalan karya agung leluhur bangsa Indonesia ini tetap terjaga dan lestari”, katanya .

Dengan rasa senang dan bahagia kami menuju situs megalitik di desa Gunung Megang kecamatan Jarai, disini kami bertemu dengan Staf Khusus Bupati Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Matcik, SH, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Suhirdin beserta tim.

Kami bersama melakukan kunjungan ke situs bilik batu di desa Gunung Megang sekaligus sosialisasi dan bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten Lahat terhadap peninggalan situs megalitik yang berada di Kabupaten Lahat. Terlihat Matcik, SH dan Drs. Suhirdin beserta tim dengan sangat antusias selama berada di situs bilik batu dan sempat masuk ke dalam bilik batu yang berukuran sekitar 2 meter ini.

Bentuk keseriusan Pemerintah Daerah Kabupaten Lahat khususnya Bupati Lahat periode 2018 – 2023 Cik Ujang,SH telah mengeluarkan Surat Keputusan Pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Lahat.

Nantinya tim ini akan bekerja dan merekomendasi Bupati Lahat untuk mengeluarkan Surat Keputusan dan menetapkan cagar budaya yang ada menjadi Benda Cagar Budaya Kabupaten selanjutnya dapat diusulkan menjadi benda cagar budaya propinsi hingga nantinya menjadi warisan dunia UNESCO.

“Semoga upaya yang nyata ini akan berjalan sesuai rencana dan terwujud menuju Kabupaten Lahat Bercahaya”, kata Mario.(EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *