Foto : WC tanpa Dinding
Relasipublik.com | Muratara – Pembangunan Dana Desa di Desa Lubuk Kumbung di Kecamatan Karang Jaya, diduga tidak sesuai dengan harapan Masyarakat, pembangunan yang digunakan untuk membangun WC warga tidak mampu ini semuanya tidak pakai dinding.
Berdasarkan keterangan papan informasi kegiatan pembangunan yang menerangkan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara Kecamatan Karang Jaya Desa Lubuk Kumbung Membangun Jambanisasi untuk warga tidak mampu. Pembangunan Jambanisasi WC yang berlokasi di Desa Lubuk Kumbung dengan pagu dana Rp.276.616.130,- untuk 49 WC @per WC Rp.5.645.227,- Sumber Dana dari Dana Desa 2020 dengan pelaksanaan Program Padat Karya.
Masyarakat Lubuk Kumbung selalu Kabid Pengawas Desa menyampaikan keluh kesahnya. Di desa Kami Pembangunan dari Tahun 2019 rencana pembangunan 115 titik WC untuk warga tidak mampu namun yang di bangunkan tidak sampai, dengan nilai dana Rp.493.150.500, – kemudian di tahun 2020 dana pembangunan WC kembali ada dengan nilai Rp.276.616.130,- dari semua pembangunan WC tersebut, kesemuanya tidak pakai dinding.
Sepengetahuan kami sebagai BPD Pembangunan di Tahun 2020 pertama jalan setapak dengan dana Rp 312.000.000,- Namun didalam laporan Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes) menjadi MCK rumah tangga dan dananya di rubah menjadi Rp.375.000.000,- dan yang dilaporkan RKPDes Rp 303.100.000,- .
“Dari dana lebih dari 700 juta kesemua pembangunan tersebut tidak pakai dinding. Yang jadi pertanyaan kami kenapa papan informasi tahun 2020 hanya di tulis spidol saja”, ujarnya. Selasa (19/01/2021)
“Kami sebagai Masyarakat Warga Desa Lubuk Kumbung mengharapkan pembangunannya di beri dinding dan di beri atap”, katanya.
Sementara warga yang sama Desa Lubuk Kumbung dari 7 Unit tidak di bangunkan WC mengatakan Memang tidak minta di bangun karena bangunan WC tersebut tidak sesuai harapan warga.
Dari pantauan awak media di lapangan pembangunan WC tersebut yang telah di dinding mengunakan biaya sendiri dari pemakai rumah masing masing. (Sumber Masyarakat dan Wartawan Media Online Relasipublik.com)
Editor : EY