Sumsel.relasipublik.com | Palembang
— Perlakuan premanisme dilakukan kepada awak media, terulang lagi . pengeroyokan di lakukan ketika awak media AR sedang menjalankan tugasnya meliput mediasi sengketa tanah .
Disampaikan AR, Kejadian tersebut bermula saat kedua belah pihak sedang mediasi pencocokkan surat tanah yang mereka pegang. Karena terjadinya cekcok dan emosi tinggi antara kedua belah pihak hingga terjadi korban pengeroyokan.
Saat dilokasi tanah, terjadilah cekcok adu mulut antara kedua belak pihak yang merasa benar karena sama sama memiliki surat.
Dan ketika adu mulut itu salah satu dari kedua belah pihak memukul meja dan tangannya melayang ke arah awak media yang sedang memegang hp, marah dan emosi lalu mengeroyok bersama rekannya” kata AR . Sabtu (12/06/2021)
Akibat pengeroyokan itu, awak media yang tugas meliput mediasi sengketa tanah tersebut, mengalami luka ditangan, benjolan dikepala dan luka lebam didada karena ditindih dan diinjak akibat pengeroyokan tersebut.
Karena dikeroyok/penganiayaan dan mengalami luka luka ditubuhnya,AR melaporkan hal tersebut ke Polisi . Dengan laporan Polisi nomor : LP/ B/1071/VI/ 2021/SPKT/ Polrestabes Palembang / Polda Sumatera Selatan tanggal 10 Juni 2021.
Sementara hendri salah satu dari awak media online mengatakan,” Terkait pengeroyokan yang dialami AR Beliau menyampaikan rasa prihatinnya dan berharap tidak adanya lagi perlakuan premanisme terhadap awak media”, Karena ketika liputan kami dilindungi Undang – Undang, katanya. (Red)
