Relasipublik.com | Lahat – Dalam rangka upaya mitigasi resiko gerakan tanah dan membangun kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat untuk menghadapi ancaman pergerakan tanah/tanah longsor, Kementrian energi dan sumber daya mineral c.q. badan geologi menerbitkan peta perkiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah/tanah longsor di wilayah provinsi Sumsel.
Peta tersebut memuat data untuk periode bulan November 2020. Hal ini di sampaikan langsung kepala Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Lahat Drs H. Ali Afandi M.P.di melalui Kepala Bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD kabupaten Lahat Sir John Tomy SE., SIp., MM. Senin (23/11/2020) bertempat di kantor BPBD Kabupaten Lahat.
Terkait Pencegahan bencana tersebut sesuai edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di bulan Oktober November dan Desember tahun 2020 masuk musim penghujan. Merujuk peta tersebut peringatan dini pemerintah daerah maupun masyarakat adanya potensi pergerakan pada saat hujan di atas normal/lebat.
Kementerian energi dan sumber mineral c.q. Badan Geologi mengingatkan untuk Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kabupaten Lahat akan terjadi pergerakan tanah dan longsor di hujan yang lebat itu. Dan di harapkan masyarakat yang tinggal kawasan perbukitan di bawah lereng perbukitan, di pinggiran sungai untuk waspada kemungkinan bisa terjadi longsor dan banjir. Ini prediksi dari kementerian energi dan sumber daya mineral c.q. badan geologi.
“Berdasarkan surat edaran tersebut di Kabupaten Lahat dari 24 Kecamatan, 22 kecamatan beresiko menengah, menengah-tinggi dan 2 kecamatan beresiko tinggi yaitu Kecamatan Tanjung Sakti Pumi dan Tanjung Sakti Pumu,” ujar Sir Jhon.
“Daerah yang mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal/lebat terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau lereng mengalami pergeseran/gangguan,” katanya.
“Daerah yang mempunyai potensi tinggi untuk terjadi gerakan tanah pada zona dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali,” jelasnya.
Dan dalam mengantisipasi bencana tersebut kami mengharapkan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan di bawah lereng di pinggiran sungai untuk selalu waspada kemungkinan bisa terjadi longsor dan banjir, mari bersinergi bersama dan mengantisipasinya, semoga saja tidak terjadi bencana,” pungkasnya. (EY)