Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kabupaten Lahat

Lapas Kelas IIA Lahat Resmikan Pembinaan Berbasis Pesantren, Gandeng Ponpes Fatahillah

375
×

Lapas Kelas IIA Lahat Resmikan Pembinaan Berbasis Pesantren, Gandeng Ponpes Fatahillah

Sebarkan artikel ini

Relasipublik.com | Lahat, — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lahat kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kualitas pembinaan kepribadian warga binaan melalui pendekatan spiritual. Hal tersebut ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Lapas Lahat dan Pondok Pesantren Fatahillah, Senin (24/11), bertempat di aula Lapas.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Selatan mengenai implementasi pembinaan rohani di Lapas dan Rutan, khususnya dalam rangka mendukung peningkatan mental, moral, dan spiritual warga binaan.

Melalui kolaborasi ini, Lapas Lahat secara resmi menginisiasi program Pembinaan Berbasis Pesantren, yang akan menjadi wadah edukasi agama, tahfiz, kajian kitab, serta pembinaan akhlak bagi warga binaan yang mengikuti kegiatan.

Kepala Lapas Kelas IIA Lahat, Reza Meidiansyah Purnama, menyampaikan bahwa program ini bukan hanya tentang kegiatan keagamaan, tetapi sebuah ikhtiar dalam memulihkan martabat dan arah hidup warga binaan.

“Pembinaan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan jalan ikhtiar bagi warga binaan untuk memperbaiki diri, menemukan harapan baru, dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang bermoral, bertanggung jawab, dan bermanfaat,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa pembinaan berbasis pesantren menjadi bagian dari semangat perubahan Pemasyarakatan, sejalan dengan transformasi pembinaan menuju pendekatan restorative dan humanis.
Program ini direncanakan berjalan secara bertahap dan berkelanjutan, dipandu langsung oleh ustaz dan tenaga pengajar dari Pondok Pesantren Fatahillah.

Dengan terlaksananya penandatanganan kerja sama ini, Lapas Kelas IIA Lahat berharap pembinaan spiritual dapat menjadi pilar penting dalam membentuk karakter warga binaan dan membawa manfaat nyata baik selama masa pembinaan maupun setelah bebas nanti. (EY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *