Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BeritaDAERAHKota PalembangNasionalUncategorized

Inovasi Dalam Pendidikan Meningkatkan Prestasi Siswa di Pendidikan Gratis

32
×

Inovasi Dalam Pendidikan Meningkatkan Prestasi Siswa di Pendidikan Gratis

Sebarkan artikel ini

RELASIPUBLIK.COM. PALEMBANG,- Sekolah gratis saat ini menjadi topik dan misi serta program skala prioritas bagi seluruh calon kepala daerah yang akan berkompetisi pada pemilihan kepala daerah 27 Nopember 2024 nanti.

Impian masyarakat datangnya sekolah gratis telah ditunggu tunggu sejak jaman kemerdekaan Republik Indonesia dan saat ini pemerintah telah mengeluarkan Dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) untuk menutupi harga harga buku yang kian hari kian melambung, sumbangan ini itu, gaji guru yang tidak cukup dan biaya biaya lainnya.

Sekolah gratis saat ini telah dirasakan oleh murid SD dan SMP dengan membebaskan dari segala biaya pengajaran, uang sekolah, biaya ujian dan buku yang dibiayai oleh APBN. Pada dasarnya sekolah gratis merupakan sebuah perintah konstitusi dalam pembukaan UUD 1945 Alinea 4 “Mencerdaskan kehidupan Bangsa” dan Pasal 31 Ayat 1 yang menyatakan bahwa “Setiap Warga Negara berhak mendapatkan Pendidikan.” Oleh Karena itu seharusnya tidak ada lagi anak yang tidak bisa sekolah atau putus sekolah karena alasan tidak ada biaya sehingga membuat anak menjadi bodoh dan masa depan buram.

Disini saya menulis ada beberapa inovasi dan indikator yang membuat pendidikan gratis meningkatkan prestasi siswa dari berbagai aspek yang mencerminkan efektivitas dan dampak dari kebijakan tersebut. Berikut adalah beberapa indikator utama yang sering digunakan untuk menilai

*1.Pendidikan Gratis.*

*A.Aksesibilitas Pendidikan*

• *Partisipasi Sekolah:* Tingkat kehadiran siswa di sekolah, terutama di kalangan anak-anak dari keluarga kurang mampu, menunjukkan keberhasilan program pendidikan gratis dalam meningkatkan akses Pendidikan (Jumadi,dkk ,2014); Rismawati,2017)

• *Penurunan Angka Putus Sekolah:* Kebijakan pendidikan gratis bertujuan untuk mengurangi jumlah siswa yang drop out, dengan membebaskan mereka dari biaya Pendidikan (Jumadi,dkk ,2014)

*B.Kualitas Pendidikan*

• *Kualitas Pengajaran:* Kualitas pengajaran dan kreativitas guru menjadi indikator penting, dimana pendidikan gratis harus diimbangi dengan pengembangan profesionalisme guru (Usman,dkk, 2022; Rismawati,2017)

• *Infrastruktur Sekolah:* Ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, seperti perpustakaan dan fasilitas belajar lainnya, berkontribusi pada kualitas pendidikan yang diterima siswa (Usman,dkk, 2022)

*C.Dampak Sosial Ekonomi*

• *Peningkatan Kualitas Hidup:* Pendidikan gratis diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan memberikan peluang bagi generasi muda untuk mendapatkan pekerjaan yang layak (Usman,dkk, 2022)

• *Pengurangan Kemiskinan:* Dengan akses pendidikan yang lebih baik, diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Masyarakat (Usman,dkk, 2022)

*D.Sikap Masyarakat terhadap Pendidikan*

• *Kesadaran Orang Tua:* Tingkat dukungan dan kesadaran orang tua dalam menyekolahkan anak mereka meskipun biaya pendidikan telah dibebaskan merupakan indikator penting (Jumadi,dkk ,2014; Rismawati,2017)

• *Partisipasi Masyarakat:* Keterlibatan masyarakat dalam mendukung program pendidikan gratis juga menjadi indikator keberhasilan kebijakan ini (Jumadi,dkk ,2014)

*E.Regulasi dan Kebijakan*

• *Kepatuhan terhadap Peraturan:* Evaluasi terhadap implementasi peraturan yang mendukung pendidikan gratis, termasuk alokasi anggaran yang memadai untuk sektor Pendidikan (Usman,dkk, 2022)

Indikator-indikator ini mencerminkan kompleksitas dalam pelaksanaan kebijakan pendidikan gratis dan bagaimana kebijakan tersebut dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat.

*2.Pelayanan Akademik*

*A.Reliability (Keandalan)*

• Kemampuan untuk memberikan layanan yang dijanjikan dengan tepat waktu dan akurat.

*B.Responsiveness (Daya Tanggap)*

• Kesediaan staf untuk membantu mahasiswa dan memberikan layanan dengan cepat.

*C.Assurance (Jaminan)*

• Tingkat kepercayaan yang diberikan oleh staf kepada mahasiswa, termasuk kemampuan dan kesopanan dalam memberikan layanan.

*D.Empathy (Empati)*

• Perhatian individu yang diberikan kepada mahasiswa, termasuk memahami kebutuhan dan masalah mereka.

*E.Tangibles (Bukti Fisik)*

• Kualitas fisik dari fasilitas dan sumber daya yang mendukung layanan akademik, seperti ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan

Indikator A-E (Tjiptono dan Diana (2003: 27); LPM IAIN Kerinci, 2020)

*F.Kualitas Pembelajaran*

• Penilaian terhadap konten materi ajar, metode pengajaran, dan evaluasi hasil belajar siswa.

*G.Bimbingan Akademik*

• Ketersediaan layanan bimbingan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan studi mereka, termasuk tugas sekolah dan konseling akademik (Tjiptono dan Diana (2003: 27); Heslina,dkk 2017)

*H.Sistem Informasi*

• Efektivitas sistem informasi dalam memberikan informasi yang diperlukan oleh mahasiswa terkait administrasi dan akademik (Tjiptono dan Diana (2003: 27)

*I.Kepuasan Siswa*

• Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan yang diterima, yang dapat diukur melalui survei atau umpan balik langsung LPM IAIN Kerinci, 2020)

Indikator-indikator ini membantu institusi pendidikan dalam mengevaluasi dan meningkatkan kualitas pelayanan akademik yang mereka tawarkan kepada siswa.

Indikator Kualitas Pengajaran merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai efektivitas dan keberhasilan proses pembelajaran. Berikut adalah beberapa indikator utama yang sering diacu:

*3.Kualitas Pengajaran*

*A.Aktivitas Siswa*

• Mengukur keterlibatan siswa dalam proses belajar, baik secara fisik maupun mental. Aktivitas ini mencakup partisipasi dalam diskusi, kerja kelompok, dan tugas individu (Gurnito, 2016;

*B Keterampilan Guru*

• Menilai kemampuan guru dalam mengelola kelas dan menyampaikan materi. Ini mencakup keterampilan bertanya, memberikan umpan balik, dan mengelola interaksi dengan siswa (Uno, hal 153; (Gurnito, 2016)

*C.Hasil Belajar*

• Mengukur perubahan yang terjadi pada siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, termasuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (Uno, hal 153; (Gurnito, 2016)

*D.Iklim Pembelajaran*

• Menilai suasana di dalam kelas yang mendukung pembelajaran, termasuk hubungan antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa lainnya (Uno, hal 153)

*E.Materi Pembelajaran*

• Kualitas dan relevansi materi ajar yang disampaikan kepada siswa, serta kesesuaiannya dengan kurikulum dan kebutuhan siswa (Uno, hal 153; (Gurnito, 2016)

*F.Media Pembelajaran*

• Ketersediaan dan penggunaan alat bantu pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi (Uno, hal 153; (Gurnito, 2016)

*G.Sistem Pembelajaran*

• Menilai keseluruhan proses yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran (Uno, hal 153; (Gurnito, 2016)

*H.Kepuasan Mahasiswa*

Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pengalaman belajar mereka, yang dapat diukur melalui survei atau umpan balik langsung (Gurnito, 2016;)

Indikator-indikator ini saling berkaitan dan memberikan gambaran menyeluruh tentang kualitas pengajaran di suatu institusi pendidikan.

Indikator sarana dan prasarana pendidikan mencakup berbagai aspek yang penting untuk mendukung proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa indikator utama yang dapat digunakan:

*4.Sarana dan Prasarana Pendidikan (Saniatu Nisail Jannah & Uep Tatang Sontani; Kompri (2015: 239; Junaidi, 2010)*

*A.Ketersediaan Ruang Kelas*

• Jumlah dan kualitas ruang kelas yang memadai untuk menampung siswa.

*B.Fasilitas Perpustakaan*

• Keberfungsian perpustakaan sebagai sumber belajar, termasuk jumlah buku dan aksesibilitasnya.

*C.Laboratorium dan Ruang Praktik*

• Ketersediaan ruang laboratorium yang sesuai untuk praktik, serta peralatan yang lengkap dan fungsional.

*D.Media Pembelajaran*

• Ketersediaan alat bantu dan media pembelajaran, seperti proyektor, papan tulis, dan alat peraga lainnya.

*E.Perabotan Sekolah*

• Kualitas dan kuantitas perabotan seperti meja, kursi, dan lemari yang mendukung kenyamanan belajar.

*F.Fasilitas Olahraga dan Rekreasi*

• Ketersediaan tempat untuk kegiatan olahraga dan rekreasi, yang mendukung kesehatan fisik siswa.

*G.Aksesibilitas Fasilitas*

• Kemudahan akses ke semua sarana prasarana bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

*H.Kondisi Lingkungan Sekolah*

• Kebersihan, keamanan, dan kenyamanan lingkungan sekolah yang mendukung proses belajar mengajar.

*I.Teknologi Informasi*

• Ketersediaan perangkat teknologi seperti komputer dan jaringan internet yang mendukung pembelajaran modern.

*J.Ruang Layanan Siswa*

• Adanya ruang untuk konseling dan bimbingan bagi siswa dalam mengatasi masalah akademik atau pribadi.

Indikator-indikator ini berperan penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa, serta mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan

Indikator prestasi siswa adalah ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan siswa dalam proses belajar. Berikut adalah beberapa indikator utama yang sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi siswa:

*5.Indikator Prestasi Siswa (Arianot, 2019; https://www.sehatq.com/artikel/indikator-prestasi-belajar-anak-dan-faktor-yang-memengaruhinya; Suprijono, 2010)*

*A.Ranah Kognitif*

• Pengetahuan: Kemampuan siswa untuk mengingat dan menyebutkan informasi yang telah dipelajari.

• Pemahaman: Kemampuan untuk menjelaskan dan mendefinisikan konsep dengan kata-kata sendiri.

• Aplikasi: Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dalam situasi baru atau memberikan contoh konkret.

• Analisis: Kemampuan untuk menguraikan informasi dan mengklasifikasikan data.

• Sintesis: Kemampuan untuk menghubungkan berbagai informasi menjadi satu kesatuan baru dan menyimpulkan hasil.

*B.Ranah Afektif*

• *Sikap Positif:* Respons siswa terhadap materi pelajaran, termasuk sikap menghargai dan menerima informasi.

• *Kerja Sama:* Kemampuan untuk bekerja dalam kelompok dan berkontribusi secara aktif dalam diskusi.

• *Karakter:* Pengembangan nilai-nilai moral dan etika yang ditunjukkan dalam perilaku sehari-hari.

*C.Ranah Psikomotor*

• *Keterampilan Fisik:* Kemampuan siswa dalam melakukan tugas-tugas fisik yang memerlukan koordinasi, seperti keterampilan olahraga atau seni.

• *Ekspresi Verbal dan Non-Verbal:* Kemampuan untuk mengungkapkan ide secara lisan dan melalui gerakan tubuh.

*D.Hasil Evaluasi*

• *Nilai Ujian:* Hasil dari ujian harian, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester sebagai refleksi dari
pemahaman materi.

• *Tugas dan Proyek:* Penilaian dari tugas individu atau kelompok yang menunjukkan penerapan pengetahuan.

*E.Perkembangan Pribadi*

• *Motivasi Belajar:* Tingkat keinginan siswa untuk belajar dan mencapai tujuan akademik.

• *Ketahanan:* Kemampuan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan dalam proses belajar.

Indikator-indikator ini membantu guru dan institusi pendidikan dalam mengevaluasi kemajuan siswa serta merancang intervensi yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Jika kita cermati inovasi inovasi dan indikator indikator yang Saya tulis, maka pemberlakuan Sekolah Gratis tidak akan menurunkan kualitas pendidikan, penurunan minat belajar para siswa dan penurunan tingkat kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar didunia pendidikan. Untuk itu bukan hanya siswa saja yang diringankan dalam hal biaya, namun kini para guru juga akan merasa lega dengan kebijakan pemerintah tentang kenaikan akan kesejahteraan guru.( 30 Oktober 2024) Penulis, Muhammad Ali, Aktivis 98.  (Rilis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *