Relasipublik.com | Lahat – Pemerintah kabupaten Lahat memfasilitasi mediasi Puluhan emak-emak gabungan dari desa Tanjung Pinang sampai Lebuay Bandung di Kecamatan Merapi barat dan Merapi timur Kabupaten Lahat. Terkait dampak debu di kecamatan Merapi area, Jum’at (13/11/2020) bertempat di ruang Opsroom Pemkab Lahat.
Asisten II Sri Mulyani mengatakan hari ini menindak lanjuti audensi ibu-ibu kecamatan Merapi area terhadap dampak debu pertambangan batubara yang melintas di Kecamatan Merapi Area.
Wabup Lahat H. Haryanto, SE., membuka rapat dan mengatakan hari ini memfasilitasi mediasi terkait aspirasi ibu-ibu yang ingin bertemu dengan pihak pertambangan yang melintasi jalan di desa-desa kecamatan Merapi Area.
Perwakilan emak-emak yang juga bekerja menyapu jalan mengatakan kami ingin hidup sehat dan mendapatkan hak kami.
Sementara Perwakilan tambang Andi Wijaya dari PT.Mustika Indah Permai (MIP) mengatakan, kami sudah ada komitmen dengan asosiasi dan tadi kami sudah meeting zoom, Intinya perusahan oke tapi sesuai kemampuan perusahaan dan harapannya Saat mengalokasikan dana ada bentuk hukumnya dan legalitasnya.
Ditempat yang sama Rozi Ardiansyah dari PT RUBS Batubara Lahat memberi saran untuk asosiasi anggotanya, ada dari pihak perusahaan tambang.
Ketua asosiasi Angkutan Pertambangan Lahat Pandriadi menyampaikan “berdirinya AAPL untuk kundang kance, perusahaan tambang dan nantinya dari 30 desa yang di lewati perusahaan tambang akan dibuat dua ring”, ujarnya.
Dalam rapat hampir 80 persen setuju untuk membayar uang kompensasi yang nilainya sesuai kemampuan dari perusahaan tambang, namun untuk pembayaran masih menunggu.
Tampak dalam kegiatan Wakil Bupati Lahat H. Haryanto SE., MM., Asisten 2 Kasat Intel Polres Lahat, Kapolsek Merapi, Danramil Merapi, Camat se-Kecamatan Merapi Area, OPD, emak-emak dan dari 29 perusahaan tambang. (EY)
